NANCHANG, UNHAS.TV – Rabu, 18 Juni 2025 menjadi hari bersejarah bagi dua puluh mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2021. Mereka berhasil menyelesaikan studi dan meraih gelar Bachelor of Arts (BA) dalam prosesi wisuda di Nanchang University, Tiongkok, melalui skema program 2+2 joint degree yang inovatif antara kedua universitas.
Program 2+2 ini memungkinkan mahasiswa menempuh empat semester perkuliahan di Unhas, kemudian melanjutkan studi selama empat semester berikutnya di Nanchang University. Sebuah model pendidikan yang dirancang untuk memberikan pengalaman akademis internasional dan memperkaya wawasan budaya. Keberhasilan para mahasiswa ini merupakan buah dari komitmen dan kerja keras, mengingat tugas akhir mereka berupa skripsi yang sepenuhnya ditulis dalam Bahasa Mandarin, dengan bimbingan kolaboratif dari dosen Nanchang University dan Unhas.
Dian Sari Unga Waru, S.S., M.TCSOL, Ketua Departemen Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok Unhas, menyampaikan kebahagiaan dan rasa bangganya atas pencapaian luar biasa ini. "Alhamdulillah, kami sangat senang dan bahagia melihat dua puluh mahasiswa kami berhasil menyelesaikan studinya di Nanchang University dan meraih gelar sarjana. Ini adalah bukti nyata keberhasilan program joint degree kami dan dedikasi para mahasiswa," ujarnya.

Kebanggaan Unhas di Nanchang University: Momen Bahagia Wisudawan Program 2+2. Kredit: Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT), Unhas.
Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Unhas dan Nanchang University, tetapi juga menandai langkah maju dalam penguatan kerja sama pendidikan internasional antara Indonesia dan Tiongkok. Program 2+2 joint degree ini menunjukkan bagaimana kolaborasi akademis dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara keilmuan, tetapi juga memiliki kompetensi global yang relevan di era ini.
Setelah kembali ke tanah air, para lulusan ini juga akan mengikuti prosesi wisuda di Unhas sebagai penanda resmi selesainya jenjang studi mereka di kedua institusi pendidikan tersebut. Kisah ke-20 mahasiswa ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk menjelajahi peluang pendidikan global dan menjadi duta budaya yang menjembatani hubungan antarnegara.(*)