Profesor ketiga yang menyampaikan pidato pengukuhan pada kesempatan ini adalah Prof Syamsuddin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas.
Menarik apa yang disampaikan Prof Syamsuddin, yakni penelitian yang dilakukan berkaitan dengan “Hedonisme dalam Keluarga Berpotensi Memicu Fraud”.
Ia menjelaskan, fraud merupakan kecurangan terstruktur yang melibatkan tindakan hukum dengan niat atau kesengajaan untuk memperoleh keuntungan pribadi, baik material maupun non material.
HEDONISME. Prof Syamsuddin membawakan pidato pengukuhan dalam Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam upacara Penerimaan Jabatan Profesor di Ruang Senat Lt 2 Rektorat Unhas, Selasa (15/10/2024). (dok humas Unhas)
Gaya hidup hedonistik berhubungan erat dengan fraud, sejalan dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya dan diperkuat dengan kasus kasu yang dirilis oleh KPK dan ICW di Indonesia.
“Diperlukan aplikasi Whistleblowing System (WBS) yang dapat diakses oleh publik sebagai media untuk melaporkan indikasi fraud di lingkungan pemerintah.
"Untuk itu, pentingnya mitigasi risiko fraud mengharuskan setiap lembaga pemerintah memperkuat sistem pengawasan internal dengan melakukan pengawasan melekat (waskat) atau Sistem Pengendalian Internal (Internal Control) dan melaksanakan manajemen resiko sebagai peringatan dini,” jelas Prof Syamsuddin.
Sebagai seorang Auditor Internal, Prof Syamsuddin mengatakan penting untuk mengkaji lebih dalam akar permasalahan dan mengidentifikasi faktor yang memicu perilaku fraud.
Pemahaman mendalam tentang faktor perilaku tersebut dapat membantu dalam merancang strategis yang efektif untuk mencegah dan menindaklanjuti praktif fraud.
Ketahanan Pangan dari Holtikultura Pekarangan
>> Baca Selanjutnya