UNHAS.TV - Di Stadion Chase, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (29/11/2025), ketika udara malam belum sepenuhnya turun, lelaki 38 tahun berjalan menuju garis tengah lapangan.
Rambutnya sedikit memudar, langkahnya tak lagi secepat satu dekade lalu, namun setiap sentuhan bola dari kaki kirinya tetap menghadirkan debar yang sama, antisipasi terhadap keajaiban.
Lionel Andrés Messi, sang legenda yang seharusnya sudah selesai dengan urusan rekor, tiba-tiba kembali menulis babak baru dalam dongeng panjang kariernya.
Pertandingan Inter Miami melawan New York City FC pada malam itu memang hanya semifinal Wilayah Timur MLS.
Di atas kertas, laga itu tidak selevel final Liga Champions atau pertarungan Copa América yang berdenyut hingga menit akhir. Namun aroma perayaan sejarah justru lahir di ruang yang lebih sederhana. Miami menang besar, 5–1, dan Messi menjadi pusat orbit seluruh sorotan.
Momen yang dicatat dunia, sebagian mungkin tak percaya Messi masih bisa melakukannya. Dan itu terjadi ketika skor pertandingan sudah 2–0.
Dengan gerakan kecil yang pernah menjadi ciri khasnya di Camp Nou, kandang Barcelona, ia mengirim umpan terukur yang diburu Mateo Silvetti. Gol ketiga Miami lahir dari assist itu.
Tidak ada selebrasi berlebihan. Messi hanya mengangkat dua tangan, tersenyum, dan dikerubungi rekan-rekannya. Namun kamera segera menangkap apa yang sebenarnya terjadi: umpan itu menandai assist ke-405 Messi sepanjang karier.
Dengan torehan tersebut, Messi melewati rekor 404 assist milik Ferenc Puskás—ikon Real Madrid yang telah menua dalam legenda.
“Dia membuat sejarah dari hal-hal yang tampak sepele,” kata seorang komentator dengan nada kagum.
Statistik memperlihatkan jurang generasi. Puskás mencatatkan angka itu dalam 708 pertandingan, sementara Messi melakukannya setelah 1.168 laga untuk klub dan tim nasional. Dua zaman sepak bola, dua kondisi fisik, satu jenis keabadian.
Di sudut tribun, sejumlah suporter Miami mengibarkan spanduk bertuliskan “Museum In Motion”. Tak sulit memahami maksudnya. Malam itu bukan hanya soal catatan assist.
Messi juga mengangkat trofi ke-47 sepanjang kariernya. Sebuah rekor yang membuatnya berdiri sendirian di puncak daftar pemain tersukses dalam sejarah sepak bola.
Piala Eastern Conference Cup mungkin terdengar kecil dibanding mahkota Eropa atau gelar dunia, tetapi tetap saja menambah panjang daftar koleksi trofi yang “membutuhkan kode pos sendiri,” tulis seorang penggemar di media sosial.
Karier Messi kini tampak seperti pameran bergerak. Di Camp Nou, ia pernah menguasai Eropa dan Spanyol, dengan sepuluh tropi La Liga, tujuh Copa del Rey, delapan Piala Super Spanyol.
Lalu, empat kali mengangkat tropi Liga Champions, tiga kali Piala Super Eropa, tiga kali Piala Dunia Antarklub. Di Prancis, ia mengangkat tropi Ligue 1. Di Qatar, ia menggenggam mahkota tertinggi: Piala Dunia 2022.
Di tingkat internasional, Messi berubah dari pujaan tanpa gelar menjadi ikon yang menebus luka—Copa América, Finalissima, dan emas Olimpiade. Belum lagi delapan Ballon d’Or yang membuat dominasi bak planet tanpa satelit.
Kini ia berada di Florida, di liga yang sering dipandang sebagai ruang senjakala para bintang Eropa. Tetapi Messi menolak pensiun dari keajaiban.
Ia mengubah estetika MLS, mengubah ritme Inter Miami, dan mengubah cara penonton memahami umur dalam sepak bola. “Dia belum selesai,” tulis seorang pendukung di lini masa. “Bukan hanya pemain terbaik sepak bola, mungkin atlet terhebat sepanjang masa.”
Inter Miami melaju ke final MLS Cup dan akan menghadapi Vancouver Whitecaps. Laga ini menjadi kesempatan bagi Messi untuk menambah piala ke-48.
Tidak ada yang tahu apakah ia akan berhenti pada angka tertentu. Mungkin Messi sendiri pun tidak tahu. Tetapi malam itu di Florida menunjukkan satu hal: meski waktu terus berjalan, legenda ini terus menulis ulang dirinya.
Messi, 38 tahun, kini tampak seperti perumpamaan hidup dari kata yang sering ditorehkannya di lapangan—assisting history.
Rincian Karier: 47 Trofi Lionel Messi
10x La Liga
8x Spanish Super Cup
7x Copa del Rey
4x Champions League
3x UEFA Super Cup
3x Club World Cup
2x Ligue 1
2x Copa América
1x World Cup
1x Finalissima
1x U-20 World Cup
1x French Super Cup
1x Olympic Gold Medal
1x Eastern Conference Cup
1x MLS Supporters’ Shield
1x Leagues Cup
Lionel Messi merayakan gelar ke-47 yang diraihnya bersama Inter Miami dalam laga final wilayah timur MLS, Sabtu (29/11/2025() malam. (screenshot the sun)





_1-300x172.webp)

