MAKASSAR, UNHAS.TV – Pusat Disabilitas (Pusdis) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Opening Ceremony Perekrutan Relawan PUSDIS 2025 di Taman Inklusi Prof JJ, Makassar.
Acara ini menjadi awal dari proses perekrutan untuk tahun ketiga, dengan 533 calon relawan yang siap berpartisipasi dalam mendukung layanan inklusif bagi mahasiswa disabilitas di Unhas.
Perekrutan relawan ini bertujuan untuk menjawab tantangan aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa disabilitas di kampus Unhas.
Opening ceremony yang dihadiri oleh calon relawan, pengurus Pusdis, serta pihak terkait menjadi momentum pembukaan yang sangat penting untuk memperkenalkan tugas dan tanggung jawab relawan PUSDIS.
Para relawan ini akan dilatih untuk memberikan layanan yang mendukung keberadaan mahasiswa disabilitas dalam kehidupan akademik dan non-akademik di Unhas.
Kepala Pusdis Unhas, Dr Ishak Salim, MA, menjelaskan bahwa relawan yang terpilih akan menjalani serangkaian kegiatan pelatihan yang dimulai dengan wawancara.
Pelatihan ini akan berlangsung selama dua bulan untuk mempersiapkan para relawan dengan keterampilan yang diperlukan, termasuk layanan mobilitas, aksesibilitas, dan komunikasi bagi mahasiswa disabilitas.
"Proses perekrutan ini melibatkan 533 calon relawan yang akan menjalani serangkaian kegiatan, mulai dari wawancara hingga pelatihan intensif selama dua bulan," kata Ishak.
"Relawan akan bertugas dalam layanan mobilitas, aksesibilitas, dan komunikasi bagi mahasiswa disabilitas," lanjutnya.
Relawan Pusdis akan berperan penting dalam mendukung mobilitas mahasiswa disabilitas, seperti membantu perpindahan dan menyediakan akses yang lebih mudah ke ruang kuliah.
Selain itu, mereka juga akan terlibat dalam layanan komunikasi, seperti menyediakan jurnal bahasa isyarat di kelas-kelas, serta membantu mahasiswa tunarungu dan tunanetra dalam kegiatan belajar.

Koordinator Relawan Pusdis Unhas Ida Ariyanti Said. (dok unhas.tv)
"Relawan ini akan menjadi ujung tombak dalam mendampingi teman-teman disabilitas di kampus, baik dalam hal mobilitas, komunikasi, maupun akses pendidikan yang inklusif," kata Ida Ariyanti Said, Koordinator Relawan Pusdis Unhas.
"Kami berharap, dengan keberadaan relawan, Unhas menjadi kampus yang lebih ramah bagi semua," lanjutnya.
Selain memberikan bantuan fisik, para relawan juga diharapkan dapat berperan sebagai mitra dalam meningkatkan partisipasi mahasiswa disabilitas dalam kegiatan akademik.
Pusdis Unhas berharap dengan adanya relawan yang terlatih dan terampil, akses pendidikan di Unhas dapat lebih inklusif dan ramah bagi seluruh mahasiswa, tanpa terkecuali.
Perekrutan yang Berkelanjutan
Proses perekrutan ini mencakup berbagai tahap yang dimulai dengan wawancara, diikuti dengan pelatihan intensif.
Setelah pelatihan, relawan yang terpilih akan mendapatkan pengukuhan dan resmi bergabung dalam Pusdis sebagai relawan penuh.
"Selama pelatihan, mereka akan dibekali dengan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung keberadaan mahasiswa disabilitas, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sosial di kampus," jelas Ida Ariyanti.
Dengan perekrutan relawan ini, Unhas terus berkomitmen untuk menciptakan kampus yang lebih inklusif dan ramah bagi mahasiswa disabilitas, serta memberikan kesempatan yang setara bagi semua civitas akademika untuk berkembang di dunia pendidikan tinggi.
(Rahma Humairah / Unhas.TV)