MAKASSAR, UNHAS.TV - Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah ajang bergengsi Oceania 2025. Kegiatan tahunan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HMTK) Unhas ini berlangsung di Gedung CSA, Fakultas Teknik Unhas, Gowa, Jumat (24/10/2025).
Oceania 2025 mengangkat tema “Mewujudkan Maritim Unggul melalui Karya dan Inovasi Generasi Muda.” Event ini menghadirkan semangat baru bagi mahasiswa dan pelajar untuk berkompetisi dan berkontribusi di sektor kemaritiman.
Tahun ini, Oceania menghadirkan tiga cabang utama, yakni Ocean Port Design Competition (OPDC), Ocean Technology Paper Competition (OTPC), dan Student Science Competition (SSC).
Kompetisi tersebut diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi. Ada 6 kampus ikut berpartisipasi yakni ITS, Untirta, UNJ, ITK, Universitas Muhammadiyah Makassar, serta siswa SMA/sederajat.
Pada kategori OTPC, tim EFG dari Universitas Hasanuddin berhasil meraih juara pertama, disusul AQUASENTA dan OCEANS, juga perwakilan dari kampus Unhas.
Untuk kategori OPDC, tim The Moses dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) keluar sebagai juara melalui inovasi High Bay Storage (HBS)—sistem penyimpanan petikemas vertikal berbasis teknologi digital dan energi surya yang dinilai efisien serta ramah lingkungan.
Tim ITS menghadirkan inovasi High Bay Storage (HBS), yaitu sistem penyimpanan petikemas vertikal menggunakan struktur rak.
.webp)
HIGH BAY STORAGE. Tim The Moses dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mempresentasikan inovasinya pada kategori Ocean Port Design Competition (OPDC) pada event Oceania 2025 yang berlangsung di Fakultas Teknik Unhas, Gowa, Jumat (24/10/2025). Inovasi mahasiswa ITS, keluar sebagai juara melalui inovasi High Bay Storage (HBS)—sistem penyimpanan petikemas vertikal berbasis teknologi digital dan energi surya yang dinilai efisien serta ramah lingkungan. (dok oceania 2025)
Berbeda dari system konvensional yang menumpuk kontainer di lapangan terbuka, HBS memungkinkan setiap petikemas diakses langsung tanpa perlu memindahkan kontainer lain.
Inovasi ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi operasional, kapasitas lahan hingga dua kali lipat, serta mendukung konsep Smartport dan Ecoport melalui penerapan teknologi digital dan penggunaan panel surya sebagai energi ramah lingkungan.
Sementara pada cabang SSC, tim dari SMAN 5 Gowa menyabet juara pertama, disusul SMAN 17 Makassar dan kembali SMAN 5 Gowa di posisi ketiga.
Kepala Departemen Teknik Kelautan Unhas, Dr Ir Chairul Paotonan ST MT, menyampaikan bahwa Oceania merupakan murni inisiatif mahasiswa yang didukung penuh oleh departemen.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Teknik Kelautan tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan maritim Indonesia. Departemen selalu mendorong agar mahasiswa menjadi agen perubahan di bidang kelautan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua HMTK Unhas, Ikmalif Luck, menjelaskan bahwa Oceania 2025 menjadi wadah untuk menyalurkan ide kreatif generasi muda.
“Kami ingin kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tapi juga momentum untuk menumbuhkan kesadaran bahwa masa depan Indonesia ada di laut," ujar Ikmalif.
"Melalui karya dan inovasi, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menjadi bagian dari solusi bagi tantangan kemaritiman nasional,” katanya.
Ia juga menambahkan, antusiasme peserta tahun ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
“Banyak tim menghadirkan ide-ide yang aplikatif, bahkan berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk industri. Ini pertanda bahwa semangat riset dan inovasi di kalangan mahasiswa semakin kuat,” lanjut Ikmalif.
.webp)
OCEANIA 2025. Sejumlah tamu dan juri serta peserta meghadiri pembukaan event Oceania 2025 yang digelar di Gedung CSA, Fakultas Teknik Unhas, Gowa, Jumat (24/10/2025). Event ini digagas Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HMTK) Unhas. (dok oceania 2025)
Pelaksanaan lomba berlangsung tertib dan penuh semangat. Para peserta mempresentasikan karya dan gagasan di hadapan dewan juri dari berbagai instansi.
Juri berasal dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, KSOP Makassar, PT Pelindo, akademisi, serta praktisi pendidikan dari JILC. Keberagaman latar belakang juri memastikan proses penilaian berjalan objektif dan kredibel.
Menurut Chairul, dukungan dari berbagai mitra industri dan lembaga pemerintah menjadi kunci keberlanjutan kegiatan seperti Oceania.
“Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut. Dengan dukungan semua pihak, mahasiswa akan semakin termotivasi untuk berinovasi dan memperkuat posisi Unhas sebagai pusat keunggulan maritim di Indonesia Timur,” tambahnya.
Oceania 2025 resmi ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang. Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat jejaring akademik antaruniversitas serta membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya sektor kelautan dalam pembangunan nasional.
Adapun daftar pemenang dalam setiap cabang lomba adalah sebagai berikut:
Ocean Technology Paper Competition (OTPC)
- Juara 1 : EFG (Universitas Hasanuddin)
- Juara 2 : AQUASENTA (Universitas Hasanuddin)
- Juara 3 : OCEANS (Universitas Hasanuddin)
Ocean Port Design Competition (OPDC)
- Juara 1 : The Moses – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Juara 2 : Mola-Mola – Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
- Juara 3 : Samudra Jivana – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)
Student Science Competition (SSC)
- Juara 1 : SMAN 5 Gowa
- Juara 2 : SMAN 17 Makassar
- Juara 3 : SMAN 5 Gowa
OCEANIA 2025. Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HMTK) Unhas menggelar event Oceania 2025 di Gedung CSA, Fakultas Teknik Unhas, Gowa, Jumat (24/10/2025). Peserta dan panitia tampak berfoto bersama di sela presentasi inovasi. (dok oceania 2025)








