MAKASSAR, UNHAS.TV—Di balik gemerlap nama besar Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, ada sebuah kisah kepemimpinan yang mengubah segalanya. Bukan hanya tentang angka-angka akreditasi yang melonjak, melainkan tentang filosofi yang dipegang teguh oleh sang Rektor, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. (Prof. JJ). Ia tidak melihat mutu sebagai beban administratif, melainkan sebagai jiwa dari sebuah universitas.
Sejak hari pertamanya menjabat, Prof. JJ meyakini bahwa perubahan besar harus dimulai dari hal-hal kecil, dari cara pandang. Keyakinan ini kemudian diwujudkan melalui sinergi erat dengan timnya, terutama Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP).
"Kalau orang sering bilang akreditasi itu soal peringkat, bagi kami itu hanyalah akibat. Yang paling utama adalah budaya mutu yang terus hidup di kampus," tutur Prof. Dr. Ir. Musrizal Muin, M.Sc., Ketua LPMPP Unhas, dengan sorot mata penuh keyakinan. "Prof. JJ selalu menekankan bahwa akreditasi hanyalah konsekuensi dari mutu yang terjamin."
Ketika Angka Bercerita Kisah Manusia
Narasi Prof. Musrizal bukanlah isapan jempol. Angka-angka menjadi saksi bisu dari transformasi ini. Di bawah kepemimpinan Prof. JJ, jumlah program studi terakreditasi unggul melonjak dari 113 pada 2021 menjadi 150 di pertengahan 2025. Namun, capaian paling dramatis terlihat pada akreditasi internasional. Hanya dalam empat tahun, jumlah program studi yang diakui dunia melonjak dari 41 menjadi 86, sebuah lonjakan lebih dari 110 persen.
"Peningkatan ini menunjukkan keseriusan Unhas untuk benar-benar menjadi universitas kelas dunia," jelas Prof. Musrizal sambil tersenyum bangga.
Di balik deretan angka ini, ada cerita tentang kerja keras dan sentuhan personal. Ada kisah tentang para dosen yang kembali ke bangku sekolah melalui program PEKERTI dan Applied Approach (AA) yang difasilitasi LPMPP, demi mengajar dengan cara yang lebih baik. Ada kisah tentang staf yang berjuang keras mengelola ribuan dokumen melalui sistem digital e-SPMI yang baru, demi memastikan tidak ada yang terlewat.

Kebersamaan dan optimisme tampak jelas dalam wajah para pimpinan dan tim Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) Universitas Hasanuddin. Mereka menjadi garda terdepan dalam mewujudkan budaya mutu di kampus, sebuah fondasi yang telah mengantar Unhas mencapai lonjakan akreditasi nasional maupun internasional. Dukungan penuh dari Rektor Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. meneguhkan LPMPP sebagai motor penggerak transformasi, memastikan setiap langkah menuju world class university berakar pada komitmen, sinergi, dan kepemimpinan yang transformasional. (Kredit: LPMPP UNHAS).
Mendekatkan Pimpinan dengan Perjuangan
Yang paling membedakan, menurut Prof. Musrizal, adalah kehadiran langsung Rektor. "Dukungan beliau tidak hanya sebatas kata-kata," ujarnya. "Prof. JJ tidak segan-segan hadir dalam berbagai kegiatan kerja sama atau visitasi akreditasi. Itu bukan hanya memberi semangat, tapi juga bukti nyata bahwa pimpinan universitas benar-benar peduli pada mutu."
Kehadiran Prof. JJ di tengah-tengah perjuangan tim LPMPP dan fakultas memberikan energi luar biasa. Ia adalah nakhoda yang tidak hanya memberi arahan dari ruang kemudi, melainkan juga turun ke dek kapal, berinteraksi dengan setiap awak, dan memastikan semua bergerak dalam satu irama.
Kini, dengan visi Unhas menuju world class university, Prof. JJ membuktikan bahwa kepemimpinan yang berfokus pada mutu akan melahirkan prestasi nyata. Unhas tidak hanya menjadi institusi yang unggul secara akademik, tetapi juga menjadi contoh bagaimana sebuah universitas dapat tumbuh dan bersaing di panggung global, berkat komitmen, sinergi, dan sentuhan kepemimpinan yang transformasional.(*)