Bromo, UNHAS.TV - Satu lagi alumni Teknik Universitas Hasanuddin Makassar yang berhasil melewati capaian ekstrem di dunia Trail Run.
Adalah Arif Rusdy, alumni Teknik Elektro Unhas ini berhasil menaklukkan medan ekstrim sejauh 102 kilometer dalam ajang Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra 100.
Event tersebut digelar di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, 2-3 November 2024.
Berlari di suhu rendah dan angin kencang menjadi tantangan bagi Arif, anggota komunitas lari 09 Runners, yang merupakan wadah silaturahmi para alumni Teknik Unhas yang memiliki kegemaran berlari.
Dari batas akhir waktu yang ditentukan panitia yakni 32 jam, Arif mampu finish dengan catatan waktu 30 jam 11 menit.
Untuk kategori 102 kilometer ini, pelari yang mampu finish sejumlah 65 orang dari total 78 peserta dari beberapa negara, dan 13 orang dinyatakan Did Not Finish (DNF).
Diakui Arif, ini merupakan race ultra 102 kilometer pertamanya, karenanya ia mempersiapkan diri dengan matang untuk event ini.
Termasuk berlatih rutin bersama komunitas 09 Runners yang setiap pekannya di hari Sabtu menggelar Strength Training.
"Ya, Race ini merupakan virgin Trail run 100K buat saya. Persiapannya sendiri, yaitu latihan rutin lari tiap minggu dengan target jarak, mengikuti kegiatan WO (strength training) yang diadakan Komunitas 09 Runners tiap hari Sabtu di Plazgozz Pettarani dan juga mencari info terkait race itu sendiri, baik dari teman-teman yang sudah pernah mengikuti maupun dari medsos yang ada," kata Ayah dua putri ini kepada redaksi unhas.tv, Minggu (3/11/2024).
Meski menuntaskan race ini dengan happy tanpa cidera, Arif pun mengaku menjumpai beberapa kendala sebelum berjumpa garis finish.
"Banyak hal yg menjadi kendala di dalam race BTS Ultra ini, seperti medan berpasir Bromo, turunnya hujan pada saat race, dinginnya suhu pada malam hari, tapi yang paling sulit adalah kurangnya waktu istirahat dikarenakan adanya Cutt Off Point (COP) dan Cut Off Time (COT) di dalam race ini, dimana jika target waktu tersebut tidak terpenuhi maka peserta akan dikategorikan Did Not Finish (DNF) dan tidak berhak atas medali dan baju Finisher," kisahnya.
Ia pun telah menyusun rencana untuk mengantisipasi kendala-kendala tersebut, salah satunya dengan mengatur pace lari (waktu tempuh menit per kilometer) untuk tipikal medan yang akan dilalui, juga pembagian Elevation Gain (EG).
"Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan pemahaman dan strategi terkait race itu sendiri, seperti pembagian Elevation Gain (EG) di kilometer berapa saja dan juga tipikal medan yang akan dilalui sehingga bisa mengatur pace lari untuk mengejar waktu agar ada waktu lebih untuk istirahat," jelasnya.
Sebelum menaklukkan BTS Ultra 102 kilometer, Arif di tahun 2024 juga telah menuntaskan race di Bali Trail Running (BTR) Ultra 2024 di kategori 55 kilometer dan Geopark Maros Pangkep Ultra 2024 pada kategori 50 kilometer.
Arif mengakui akan terus berlatih untuk menjaga performa tubuhnya, termasuk berlatih bersama komunitas 09 Runners dan belajar dari kanal youtube.
"Tidak, sementara ini hanya latihan sendiri saja, WO bersama dengan teman-teman 09 Runners, dan juga belajar dari beberapa kanal youtube," tutup Arif.
Andri Karim, alumni Teknik Mesin Unhas dua kali taklukkan BTS Ultra 30 km. (ist)
Selain Arif, di event ini ada pula Andri Karim, yang juga alumni Teknik Unhas dan anggota komunitas 09 Runners.
Tahun ini merupakan keikutsertaan kedua bagi Andri di kategori 30 kilometer.
Dari Cut Off Time (COT) yang ditetapkan tujuh jam oleh panitia, Andri mampu mencapai garis finish dengan waktu 6 jam 57 menit.
Ia termasuk peserta yang keukeuh, lantaran dari 472 peserta di kategori 30 kilometer ini, hanya 220 pelari saja yang mampu finish.
Dari situs fonesport.id, dijabarkan jika perlombaan Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra Run adalah acara unik yang bertujuan untuk menantang jiwa dan kondisi fisik, serta untuk memberikan peserta lomba, keindahan alam yang luar biasa dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, pada berbagai tingkat ketinggian. Pelari akan mengalami trek dengan berbagai pemandangan seperti lautan pasir vulkanik (2.200 mdpl) dengan suhu rendah dan angin kencang.
Juga akan berlari melalui jalan pedesaan, jalur hutan, dan padang rumput dengan pemandangan gunung tertinggi di Jawa, Gunung Semeru (3.676 mdpl) dan ketenangan Danau Ranu Kumbolo (2.400 mdpl).
Tahun ini Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra Run memperlombakan empat kategori, yakni 30 kilometer, 70 kilometer, 102 kilometer, dan 170 kilometer. (*)