Breaking News
Internasional

Aneh, 700 Orang di Inggris Cari Teman untuk Mati Bersama

MAKASSAR, UNHAS.TV - Penelusuran BBC menemukan lebih dari 700 orang di Inggris mendaftar di website untuk mencari teman untuk mati bersama. 

BBC merahasiakan nama website itu dan hanya menyebutkan hanya anggota terdaftar yang bisa menggunakan website itu untuk mencari teman yang mau bunuh diri bersama.

BBC juga menemukan fakta yang mengerikan bahwa sejumlah pemangsa (predator) menggunakan website itu untuk mencari sasaran perempuan yang rapuh.

Angle Steven menyebut anaknya, Bret, sebagai salah satu anggota website itu yang telah menghilangkan nyawanya setelah mendapatkan teman untuk melakukan hal serupa. 

Bret diketahui pada Desember 2019 meninggalkan rumahnya di Midland, Inggris, menuju seorang perempuan Skotlandia. Pasangan ini kemudian menyewa satu rumah dan tinggal bersama beberapa waktu sebelum mengambil langkah bunuh diri bersama.

BBC juga menemukan di situs itu ada banyak petunjuk untuk mengakhiri hidup. Lebih dari 5.000 post dari seluruh dunia muncul di website itu tentang keinginan mereka untuk segera mati saja.

Helen Kite termasuk yang kaget karena adiknya, Linda, ternyata anggota dari website itu. Linda mengiklankan dirinya di website itu untuk mencari teman untuk mati bersama. 

"Saya perempuan, tinggal dekat London. Saya bisa bepergian dan bisa membayar biaya hotel jika kita cocok. Tentu saja lebih baik kita berbalas pesan lebih dulu sebelum bertemu," tulis Linda.

Linda kemudian menemukan seorang pria yang punya niat yang sama. Mereka kemudian bertemu di satu hotel di Ronford, timur Kota London. Belakangan mereka ditemukan mati bersama pada 1 Juli 2023. Di tubuh keduanya ditemukan sisa cairan racun kimia.

Pemerintah Inggris sangat prihatin dengan kondisi ini. Mereka sedang mencari pengelola website itu dan akan menerapkan hukuman berat karena tindakan ini sangat meresahkan.

Belum diketahui penyebab mengapa begitu banyak orang di Inggris, dan di negara-negara lainnya, lebih memilih untuk mengakhiri hidup secepat mungkin. Apakah ini karena kekosongan jiwa, tekanan ekonomi, atau karena hal tertentu yang belum diketahui.(*)