MAKASSAR, UNHAS.TV - Salah satu mitos kesehatan yang marak beredar adalah tentang cabut gigi. Disebutkan, mencabut gigi atas dapat menyebabkan kerusakan syaraf mata. Benarkah mitos itu?
Mereka yang percaya dengan mitos itu cenderung enggan atau bahkan takut ke dokter gigi. Mereka mengkhawatirkan, dampak lanjutan dari pencabutan gigi itu.
Secara otonomi, gigi pada rahang atas dan mata memang berada di wilayah yang berdekatan. Namun, tidak ada hubungan persyarafan antara mata dan gigi.
Dokter gigi spesialis bedah mulut drg Irfan Rasul PhD SpBM (K) mengatakan, gigi dan rahang dipersyarafi oleh syaraf kelima otak yakni syaraf trigeminus. Adapun penglihatan mata dipersyarafi oleh syaraf kedua otak atau yang disebut syaraf ootikus.
Menurutnya, kecil kemungkina atau bahkan tidak ada kemungkinan terjadi kebutaan jika mencabut gigi pada rahang atas kecuali jika yang bermasalah adalah syaraf optikus
"Syaraf optikus adalah syaraf yang berhubungan dengan mata sehingga jika ini yang bermasalah, baru bisa menyebabkan kerusakan syaraf mata. Tak perlu takut karena jika memberiarkan gigi terinfeksi tidak dicabut justru memperbesar kemungkinan kebutaan karena gigi berhubungan dengan maksila, rongga sinus yang berhubungan dengan mata," ujarnya.
Dokter gigi Irfan menambahkan, bila memang dapat berpengaruh pada syaraf maka yang terkena adalah syaraf yang berada di sekitar mulut. Komplikasinya adalah rasa nyeri pada bagian bibir, lidah, gigi, dan rahang.
"Terutama pada pencabutan gigi geraham bungsu, namun dampak ini umumnya jarang terjadi dan berlangsung sementara sehingga pencabutan gigi tidak dapat menyebabkan kebutaan," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, komplikasi yang justru perlu diwaspadai pada pencabutan gigi adalah infeksi terutama jika sebelumnya gigi telah terinfeksi. Pencabutan gigi dapat berisiko terjadinya penyebaran infeksi melalui pembukuh darah bahkan bisa menyebabkan pendarahan.
Dokter gigi Irfan menyarankan, tidak perlu takut mencabut gigi. Membiarkan gigi terinfeksi justru memperbesar kemungkinan kerusakan syaraf mata. Ini karena gigi berhubungan dengan rongga sinus yang berkaitan dengan mata.
Alih-alih menyebabkan kebutaan yang ternyata hanya mitos, justru permasalahan di gigi lebiih mungkin menyebabkan masalah di jantung. Ini karena gigi atas dan gigi bawah memiliki saluran langsung yang saling berhubungan dengan jantung.(*)
Zulkarnain Jumar Taufik (Unhas TV)