News

Mentan RI Rancang Pertanian Modern di Sulawesi Selatan, Contoh untuk Indonesia

MAKASSAR, UNHAS.TV Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menegaskan telah merancang pertanian modern dengan menggunakan mekanisasi di Sulawesi Selatan.

Rancangan ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya mengenai pola pengelolaan pertanian mdern. Andi Amran menegaskan hal itu pada buka puasa bersama Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Tiran Group di AAS Building, Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Jumat (29/3/2024) pekan lalu.

Acara buka puasa IKA Unhas bersama Tiran Group dirangkaikan dengan diskusi lepas DR Ir Andi Amran Sulaiman MP sebagai Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin.

Hal itu dibenarkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Prof DR Eng Adi Maulana ST, M.Phil kepada Unhas TV.

"Alhamdulillah ada beberapa hal yang kita rencanakan, terutama rencana kerja sama antara Kementerian Pertanian, IKA Unhas, dan Universitas Hasanuddin. Kita akan mengelola sekitar sepuluh ribu hektar di dua Kabupaten Sulawesi Selatan, Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep," kata Prof Adi.

Harapannya dengan rencana pertanian modern, perekonomian di Sulawesi Selatan akan bertumbuh, dan juga produktivitas akan meningkat.

Direktur Eksekutif IKA Unhas, Salahuddin Alam juga menyebutkan Ketua Umum IKA Unhas telah diminta lagi Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertanian Republik Indonesia sehingga kunjungan libur panjang Mentan dimanfaatkan untuk buka puasa bersama, antara IKA Unhas, Keluarga Besar Tiran Group, maupun anak yatim panti asuhan, serta hafidz.

"Hari ini kita undang lebih kurang seribu orang dan alhamdulilah cukup ramai penuh, dan harapan kita semua bisa menikmati bersama, berbuka bersama, makan bersama, semoga ada barokahnya kepada Ketua Umum dan Menteri Pertanian", kata Salahuddin kepada Unhas TV.

Salah satu kontribusi yang diharapkan oleh Menteri Pertanian, Unhas memberikan legasi dengan segala kepakaran, segala infrastruktur yang dimiliki untuk kemudian berkontribusi untuk negara.

Amina Rahma Ahmad/Andi Muhammad Syafrizal