MAKASSAR, UNHAS.TV - Kolaborasi budaya dan sinema lintas negara kembali dihadirkan oleh Unhas TV bersama Kedutaan Besar Republik Islam Iran melalui penayangan film-film pilihan yang sarat nilai kemanusiaan dan pesan moral.
Program ini akan segera tayang di setiap akhir pekan pada kanal digital Unhas TV yang menjangkau wilayah Makassar, Maros, Pangkep, Gowa, dan Takalar.
Deretan film yang akan disuguhkan antara lain In The Arms of the Tree, Dolphin, film animasi “Loupetoo” karya Abbas Askari dan Boy, dan Romanticism of Emad and Tooba.
Karya-karya ini merepresentasikan semangat kolaborasi Indonesia–Iran di bidang seni dan budaya, khususnya dalam ranah perfilman yang menyentuh sisi kemanusiaan universal.
1. Film animasi Loupetoo
Film Loupetoo, produksi Sureh Film Organization dari Islamic Ideology Dissemination Organization Iran, merupakan animasi yang telah mencuri perhatian di berbagai festival film internasional.
Film ini bercerita tentang Mr. Kamali, seorang pengelola sanatorium yang membantu pasiennya melalui terapi kreatif: membuat mainan.
Aktivitas sederhana itu menghadirkan keceriaan dan harapan bagi para pasien, hingga suatu hari studio mainan tersebut ditutup karena sabotase.
Kejadian itu memicu krisis emosional, dan di tengah keputusasaan, muncul sosok malaikat harapan yang membawa pesan mendalam tentang kasih, empati, dan penyembuhan.
Film Loupetoo karya dari sutradara Abbas Askari ini telah menuai pujian luas di berbagai ajang internasional.
Loupetoo pernah meraih penghargaan Best Animation Film di Ahmedabad International Children Film Festival 2022 di India, serta tampil memukau di Vittorio Veneto Film Festival (VVFILMF) di Italia.
Festival tersebut merupakan ajang film internasional untuk anak dan remaja yang berfokus pada sinema edukatif dan nilai-nilai humanistik.
2. Film In The Arms of the Tree
Selain film Loupetoo, bakal ditayangkan pula film "In the Arms of the Tree" yang merupakan drama keluarga Iran karya Babak Khajehpasha.
Film ini berfokus pada Kimia (Maral Baniadam) dan Farid (Javad Ghamati) yang menghadapi perceraian setelah 12 tahun menikah karena penyakit misterius yang dialami Kimia.
Mereka harus menyiapkan kedua anak mereka, Taha dan Alisan (diperankan oleh Ahoura Lotfi dan Rayan Lotfi), untuk berpisah dan hidup tanpa salah satu dari mereka.
Film ini menggambarkan bagaimana krisis keluarga, dampak perceraian dapat menghancurkan dunia anak-anak yang sebelumnya hanya mengenal kebaikan.
Meski mengalami perpecahan, film ini juga menyoroti ikatan kuat antara kedua saudara, Taha dan Alisan. Sinematografi dalam film ini menampilkan keindahan alam pedesaan Iran yang menjadi latar cerita.
Pada Festival Film Internasional Fajr ke-41 di Teheran, film ini meraih penghargaan untuk sutradara terbaik, skenario terbaik, dan film pertama terbaik.
"In the Arms of the Tree" terpilih sebagai perwakilan Iran untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik di ajang Academy Awards (Oscar) tahun 2025 ini.
Film ini dipuji karena penampilan yang membumi dari para aktornya, terutama Baniadam sebagai ibu yang berjuang melawan ketakutannya.
3. Film Dolphin Boy
>> Baca Selanjutnya