MAKASSAR, UNHAS.TV – Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid PhD., menyambut positif wacana pembentukan Kementrian Kebudayaan.
Ini dikatakan Hilmar saat membawakan kuliah umum “Berpikir Kepulauan untuk Memajukan Kebudayaan,” yang diselenggarakan di Universitas Hasanuddin Makassar, Senin 7 Oktober 2024 lalu.
Wacana mengenai pembentukan Kementrian Kebudayaan itu sendiri sudah sering dibahas dalam berbagai forum.
Wacana tersebut kemudian kembali menghangat setelah sempat disinggung dalam Debat ke-5 Calon Presiden RI pada awal Februari lalu.
Kala itu Prabowo Subianto, sebagai salah satu Calon Presiden RI menyetujui rencana pembentukan Kementrian Kebudayaan.
Dalam kuliah umum tersebut, Hilmar menyampaikan jika Presiden Terpilih Prabowo Subianto, telah merespon wacana pembentukan Kementrian Kebudayaan.
“Nah saya kira, dari diskusi yang saya lakukan dengan beberapa pihak sepertinya kalau kebijakan itu sudah cukup pendapat respon dari timnya Pak Prabowo dan saya kira Pak Hasim pernah kesini juga yaa, beliau juga pernah datang dan mengatakan hal yang sama, sepertinya sudah menguatlah gagasan mengenai itu,” kata Hilmar.
Ia pun menilaia jika pembentukan Kementrian ini menjadikan pengelolaan kekayaan budaya Indonesia menjadi lebih sistematis.
“Dan tentu kita yang bekerja di bidang Kebudayaan sangat mengapresiasi yaa, karena pada akhirnya hal yang seharusnya dapat perhatian besar itu sekarang direspon dengan membentuk sebuah Kementerian.
"Dan maknanya membentuk Kementrian ini adalah agar kekayaan kebudayaan ini bisa dikelola lebih sistematis dengan dukungan kelembagaan dan finansial yang lebih besar daripada sebelumnya,” jelasnya.
Hilmar pun berharap dengan wacana pembentukan Kementrian Kebudayaan,
dapat memperkuat pengelolaan dan pelestarian warisan budaya Indonesia yang kaya
dan beragam. (*)
Zahra Tsabitha Sucheng/ Muh Syaiful/ Unhas TV//