Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Hiburan

C’è Ancora Domani, Film yang Menjungkalkan Kepopuleran Barbie di Italia

Amir PR25 Apr, 2024
ITALIA - Film C'è Ancora Domani yang meraih sukses besar di Italia sejak tahun 2023. (foto: Freemantle)

MAKASSAR, UNHAS.TV Barbie mungkin film paling sukses yang pernah disutradari dan ditulis oleh seorang perempuan, Greta Gerwig. Bahkan hingga kini sudah menghasilkan pendapatan kotor senilai 1,44 miliar Dollar AS.

Tapi, di Italia, Barbie dan Oppenheimer kalah tenar oleh film C’è Ancora Domani (Masih Ada Hari Esok) yang juga disutradai, ditulis, bahkan dibintangi oleh perempuan, Paola Contellesi.

Film yang fenomenal di Italia sejak tahun lalu itu sudah tersebar ke seluruh Eropa, termasuk di Inggris. Pendapatan kotor film ini diklaim sudah melebihi pendapatan Barbie dan Oppenheimer.

Akhir bulan lalu, film drama komedi format hitam putih bergara neorealis ini sudah menghasilkan 39,27 juta dollar AS dan menjadi film paling sukses yang pernah disutradari oleh perempuan.

“Tidak ada yang pernah menyangka film ini sangat sukses. Kami sangat kaget dengan sambutan penonton,” kata Cortellesi.

“Saya sudah jadi bintang film selama 30 tahun dan telah menulis naskah selama 10 tahun dan baru pada usia 50 tahun mencoba menyutradarai film. Saya tak menyangka film ini bisa sejajar dengan Barbie,” ujarnya.

C’è Ancora Domani (Masih Ada Hari Esok) berkisah tentang Delia (yang diperankan sendiri oleh Cortellesi) yang tersiksa oleh suaminya yang pemarah. Selain tekanan dari suami, Delia harus hidup dalam lingkungan miskin di tengah situasi pascaperang Roma tahun 1946.

Film ini jadi perhatian karena menyinggung masalah yang kerap dialami perempuan di Italia. Sebanyak 120 perempuan terbunuh di Italia pada tahun lalu. Atau, setiap tiga hari, selalu ada perempuan terbunuh. Setengah dari jumlah korban itu diakibatkan oleh pasangan atau mantan pasangan mereka.

Sepekan setelah film ini dimunculkan pada November 2023, terjadi demo besar-besaran atas terbunuhnya seorang mahasiswi yang dilakukan oleh mantan pacar korban.

“Film ini jadi perhatian karena mengungkap fenomena umum di Italia dalam bentuk film. Kekerasan terhadap perempuan tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.(amir pr)