Kesehatan

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Cara Pengobatannya

DEMAM - Nyamuk Aedes aegypti penyebar viurs demam berdarah dengue. (foto: Pixabay)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan hingga pekan ke-13 tahun ini atau pekan pertama April tahun ini, Demam Berdarah Dengue sudah tembus 1.620 kasus dan mengakibatkan kematian sembilan orang. Ini membuktikan penyakit DBD adalah penyakit paling berisiko dalam kehidupan manusia.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti kepada manusia. Penyakit ini umumnya dijumpai di daerah tropis dan subtropis, tempat berkembang biak yang paling disenangi oleh nyamuk Aedes aegypti.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mencatat jumlah kumulatif kasus demam berdarah pada tahun 2023 sebanhyak 114.720 kasus dengan jumlah kematian encapai 894 kasus.

Hingga pekan ke-14 tahun ini, atau hingga pekan kedua April tahun ini, tercatat 60.296 kasus demam berdarah dengan angka kematian sebanyak 455 orang.

BACA JUGA:
Dinkes Sulsel: 9 Orang Mati karena Demam Berdarah

Khusus di Jakarta, hingga pekan kedua April tahun ini, ditemukan 3.875 kasus Demam Berdarah Dengue dengan enam orang meninggal dunia. Khusus di bulan Maret tahun ini, jumlah kasus DBD di DKI Jakarta sebanyak 2.163 kasus.

Gejala Demam Berdarah
Demam Berdarah terbagi dua jenis yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever dan Demam Dengue (Dengue Fever). DBD lebih berbahaya karena bisa membuat pembuluh darah bocor. Sedangkan Demam Dengue tidak membuat pembuluh darah bocor.

Demam berdarah bisa dilihat dari gejala yang dialami penderita. Dimulai dengan demam yang naik turun (demam bifasik) yang terjadi 2-7 hari.

Kemudian ditandai dengan nyeri sendi, otot, dan pada daerah di belakang bola mata.Gelaja lainnya, muncul bintik-bintik kecil kemerahan di permukaan kulit dan pendarahan.

Pada tahap yang lebih parah disertai dengan sakit perut dan nyeri saat perut ditekan, muntah minimal tiga kali dalam 24 jam, pendarahan dari hidung atau gusi, muntah darah atau ditemukan darah di tinja, merasa lelah, gelisah, dan mudah tersinggung.

Jika sudah melihat gelaja ini, penderita sebaliknya dibawa ke pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit untuk penanganan sesegera mungkin. Lebih baik lagi dilakukan sejak dini ketika ditemukan demam dan bintik merah di kulit.

Tahap Demam Berdarah
Ada tiga tahap yang dilalui oleh penderita demam berdarah. Sebagian penderita, mungkin hanya mengalami hingga tahap kedua karena sembuh atau karena sama sekali sudah tidak bisa diselamatkan.

Tahap pertama dimulai dengan demam yang sangat tinggi hingga 40 derajat Celcius. Tahap ini terjadi pada hari kedua hingga ketujuh setelah penderita mulai terinfeksi virus demam berdarah.

Tahap ini ditandai dengan gejala demam, nyeri di beberapa bagian otot, dan penurunan trombosit sampai kurang dari 100 ribu mikroliter.

Tahap kedua kedua adalah tahap kritis yang sering disalahartikan oleh keluarga penderita karena menilai penderita menjelang sembuh yang ditandai dengan menurunnya suhu tubuh selama 24 jam hingga 48 jam.

Padahal, gejala suhu tubuh yang menurun adalah tanda yang paling harus diwaspadai. Ini karena pada tahap inilah, virus mulai menyiapkan serangan paling berbahaya.

Tahap ini terjadi dalam 3-7 hari sejak virus mulai menginfeksi penderita. Pada saat suhu tubuh menurun, tanpa diketahui telah terjadi pendarahan dan kebocoran plasma darah di dalam tubuh penderita.

Detak jantung dan tekanan darah mulai naik-turun. Pada kasus yang lebih parah, disertai dengan tekanan darah dan detak jantung mulai sangat melemah hingga bisa merusak ginjal dan hati penderita.

Tenaga kesehatan biasanya segera memberikan pengobatan, transfusi darah, dan penambahan cairan agar penderita tidak lemas berlebihan.

Tanda-tanda umum yang bisa dilihat pada pasien tahap kritis yakni sakit perut, muntah terus-menerus, muncul perdarahan dari hidung atau gusi, dan muncul bercak darah di dalam muntahannya, mudah memar, tinja sudah berwarna hitam, dan kesulitan bernafas.

Bila tahap kritis berhasil dilalui selama dua atau hingga tiga hari ke depan, berarti pasien sudah dalam tahap pemulihan. Tubuh pasien mulai membaik, cairan sudah bisa lancar masuk ke tubuh, demam sudah berkurang, dan bintik darah mulai berkurang.

Amat penting, pada masa pemulihan untuk pemberian makanan bergizi ke penderita karena selama ini ada banyak zat penting di tubuhnya yang sudah terbuang atau rusak karena serangan virus.

Meskipun sudah sehat, penyebab penyebaran demam berdarah harus segera disingkirkan. Ini karena mereka yang sudah sembuh masih bisa terkena kembali.(amir pr)