MAKASSAR, UNHAS TV – Sabtu, 6 September 2025, suasana Restoran Meiji di jantung Kota Makassar tampak berbeda dari biasanya. Deretan meja panjang yang biasanya dipenuhi pelanggan, kali ini dipenuhi puluhan mahasiswa dan dosen Departemen Sastra Jepang Universitas Hasanuddin (Unhas). Mereka hadir bukan sekadar untuk menikmati hidangan, melainkan belajar langsung bagaimana sopan santun dalam tradisi makan masyarakat Jepang.
Kegiatan bertajuk “Understanding Japanese Dining Etiquette” ini diikuti oleh 50 peserta. Mereka serius memperhatikan setiap arahan dari narasumber utama, Lussy Novarida Ridwan, Ketua Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia (AGBJI), yang telah berpengalaman mengajarkan bahasa dan budaya Jepang di berbagai forum nasional.
Belajar dari Cara Memegang Sumpit hingga Menghargai Penyaji
Dalam sesi kelas budaya ini, peserta diajak memahami detail kecil namun penting yang menjadi bagian dari etiket makan Jepang. Mulai dari cara memegang sumpit dengan benar, aturan posisi duduk, hingga hal-hal yang dianggap kurang sopan jika dilakukan di meja makan. Tidak hanya teori, mahasiswa juga langsung mempraktikkan etiket tersebut saat mencicipi hidangan khas Jepang.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk menambah wawasan mahasiswa tentang budaya Jepang, khususnya etiket makan. Melalui kelas budaya ini, mahasiswa belajar bagaimana seharusnya bersikap ketika makan bersama orang Jepang, mulai dari cara menggunakan sumpit dengan benar, posisi duduk yang tepat, hingga sikap menghargai makanan dan orang yang menyajikannya. Harapannya, pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa yang tertarik dengan budaya Jepang, tetapi juga menjadi bekal penting saat mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat Jepang di kemudian hari,” jelas Taqdir,S.Pd.,M.Hum, Ketua Panitia.
Antusiasme dan Pengalaman Langsung
Selain praktik etiket makan, suasana kelas semakin meriah ketika peserta berkesempatan mengenakan Yukata, pakaian tradisional Jepang yang biasa dipakai pada festival musim panas. Gelak tawa dan rasa ingin tahu terlihat jelas, menandakan antusiasme mahasiswa yang begitu tinggi.
Bagi banyak peserta, pengalaman ini terasa istimewa. “Selama ini kami hanya tahu teori dari buku atau film. Sekarang kami bisa merasakan langsung nuansa budaya Jepang, bahkan sampai detail kecil seperti cara mengangkat mangkuk atau menaruh sumpit. Rasanya sangat berbeda,” ungkap salah seorang mahasiswa peserta kegiatan.
Bagian dari Rangkaian Besar dan Dukungan Internasional
Kelas budaya ini merupakan salah satu rangkaian dari 14 webinar dan kegiatan tatap muka yang digelar sepanjang tahun 2025 oleh Departemen Sastra Jepang dengan dukungan Eurasia Foundation. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Dies Natalis ke-20 Departemen Sastra Jepang, yang terus berupaya memperkuat peranannya sebagai pusat pengajaran bahasa dan budaya Jepang di kawasan timur Indonesia.
Kolaborasi internasional seperti dengan Eurasia Foundation memperlihatkan semakin terbukanya ruang akademik di Unhas bagi pertukaran pengetahuan lintas negara. Hal ini sejalan dengan tren globalisasi pendidikan tinggi, di mana pemahaman lintas budaya dianggap sama pentingnya dengan kompetensi akademik.

Lussy Novarida Ridwan, Ketua AGBJI, mengajarkan etiket makan Jepang kepada mahasiswa Departemen Sastra Jepang Unhas dalam kelas budaya “Understanding Japanese Dining Etiquette” di Restoran Meiji, Makassar (6/9/2025).
Menyiapkan Generasi Berdaya Saing Global
Bagi Departemen Sastra Jepang Unhas, kegiatan ini bukan hanya soal memperkenalkan budaya asing, tetapi juga menanamkan keterampilan sosial yang relevan dalam era global. Jepang, yang menjadi salah satu mitra dagang dan pendidikan utama Indonesia, menempatkan etiket sebagai bagian dari identitas masyarakatnya. Kesalahan kecil di meja makan dapat berdampak besar dalam hubungan sosial maupun profesional.
Dengan demikian, pembelajaran etiket makan ini menjadi simbol pentingnya pendidikan karakter lintas budaya. Mahasiswa tidak hanya dipersiapkan sebagai ahli bahasa, tetapi juga sebagai duta budaya yang mampu menjembatani komunikasi antara Indonesia dan Jepang.(*)