UNHAS.TV - Marine Plastic Research Group Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan serah terima keberlanjutan konservasi habitat penyu di Kepulauan Balabalakang, Sulawesi Barat (Sulbar) kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulbar, 8 Maret 2024.
Kegiatan serah terima ini menjadi sebuah momentum penting dalam upaya pelestarian habitat penyu di wilayah Pulau Balabalakang yang kian hari semakin sedikit jumlahnya.
Manager Proyek Dr Ir Shinta Werorilangi MSc mengatakan kegiatan serah terima keberlanjutan konservasi habitat penyu di Kepulauan Balabalakang ini menjadi upaya konkret untuk menjaga keberlangsungan hidup habitat penyu di pulau tersebut.
"Apa yang kami lakukan ini sebagai bentuk konservasi atau menjaga habibat penyu di Sulbar, khususnya di Kepulauan Balabalakang agar tidak punah. Semoga setelah kami serahkan, DKP Sulbar berkomitmen untuk melestarikannya ," ujar Shinta.
Proyek konservasi penyu di Pulau Balabalakang ini mendapatkan pendanaan dari Mohamed bin Zayed Foundation, sebuah lembaga yang mendukung proyek-proyek yang berfokus pada perlindungan spesies tumbuhan dan hewan dalam lingkup global.
Kegiatan serah terima dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar Dr Muhammad Idris MSi, Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, Kepala DKP Sulbar, Wakil Dekan 3 FIKP Unhas, Camat Balabalakang, Pemerhati Lingkungan Sulbar dan berbagai pihak lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Muhammad Idris menyebutkan potensi besar sektor kelautan dan perikanan di wilayah Sulbar. Termasuk di area Salissingan, yang diperkirakan mencapai hampir 700 kilometer.
"Potensi kelautan dan perikanan di Sulbar sangat besar. Untuk itu, pentingnya memanfaatkan potensi tersebut secara optimal untuk kemajuan daerah. Kami tidak boleh kendor, tapi harus dilipat gandakan. Dan tentunya tetap mempertahankan area-area konservasi," ujar Idris.
Sementara itu, Prof. JJ --sapaan akrab Jamlauddin Jompa, sebagai ketua proyek dalam kegiatan ini, menekankan pentingnya menjaga wilayah-wilayah eksotik seperti Salissingan, serta mengoptimalkan anggaran untuk potensi besar yang dimiliki.
“Habitat penyu di Balabalakang ini bisa menjadi bagian dari wisata pesisir. Promosi wilayah tersebut harus difokuskan pada pariwisata yang berkelanjutan, bukan ekstraktif yang melupakan keberlanjutannya,” harap Prof JJ.
Serah terima ditandai dengan penandatanganan dokumen oleh Ketua Proyek Prof JJ dengan Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Sulawesi Barat, Dr Ir Suyuti Marzuki SPi MT MSc yang disaksikan langsung oleh Sekda Sulawesi Barat, Dr. Muhammad Idris, M.Si.
Selain itu dilakukan penyerahan secara simbolis alat bantu konservasi yang menjadi hibah dari Unhas. Alat diserahkan spider transplantasi sebanyak 600 unit, kurungan transplantasi lamun 48 unit, alat dasar selam 3 set, scuba dive 1 set, alat tangkap bubu 24 unit dan alat pengolahan hasil tangkapan ikan 4 set.
Dengan adanya serah terima ini, diharapkan upaya pelestarian habitat penyu di kepulauan Balabalakang, Sulawesi Barat dapat terus ditingkatkan demi keberlangsungan ekosistem laut yang lebih baik. (*)
Ririn/Syaiful