Unhas Story

Diego Agung, Anak Teknik dengan Misi Membanggakan Unhas, Dari Jalur Mandiri Menuju Mahasiswa Terbaik




Diego Agung Christovano Paranoan Juara Pemilihan Mahasiswa Berpretasi (Pilmapres) tingkat Unhas Tahun 2025. (dok unhas.tv)


Dalam Pilmapres Unhas 2025, ia bersaing dengan nama-nama besar. Sebut saja Adif, Puan, hingga Rian – finalis yang portofolionya penuh dengan kemenangan tingkat nasional hingga internasional.

Tapi rupanya Diego punya senjata lain: fokus. Hampir seluruh lombanya terkait teknik sipil. “Saya ingin mendalami bidang saya. Bukan sekadar menang lomba,” katanya.

Dari 18 finalis Pilmapres itu, Diego melesat ke puncak. Penilaian dewan juri mencakup portofolio, tes presentasi, hingga kemampuan bahasa Inggris. Diego unggul di hampir semua aspek.

Kini, ia tak hanya menginspirasi rekan-rekannya di Fakultas Teknik, tapi juga mahasiswa Unhas lintas fakultas.

Diego ingin membuktikan bahwa mahasiswa teknik pun bisa menjadi pemimpin intelektual, bukan hanya pekerja teknis.

Berkat dukungan orang tua dan sahabat sejak SMA, Diego tak pernah berhenti mencoba. “Kalau teman saya bisa menang dan dapat Rp50 juta dari lomba, saya juga harus bisa,” ucapnya.

Ia menyebut sang ayah – lulusan teknik mesin Unhas – dan ibunya – seorang dosen, sebagai mentor  terbaik yang selalu membimbingnya saat menyusun proposal atau paper.

Setelah lulus nanti, Diego ingin bekerja di perusahaan konstruksi multinasional, lalu melanjutkan studi ke jenjang S2, idealnya dengan beasiswa luar negeri.

Tapi sebelum itu, ia ingin memberi inspirasi kepada mahasiswa lain. “Coba saja dulu. Kalah itu biasa, tapi kalau tidak mencoba, bagaimana mau menang?”

Kalimat itu, baginya, bukan sekadar motivasi, tapi prinsip hidup. (Unhas.TV)