Ekonomi

Digitalisasi UMKM di Google Maps, KKN Unhas Tingkatkan Aksebilitas dan Promosi Usaha Lokal

MAKASSAR, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan pembagian brosur terkait “Digitalisasi UMKM Desa Palae Melalui Pemanfaatan Google Maps untuk Meningkatkan Aksebilitas dan Promosi Usaha Lokal”.

Kegiatan ini bertempat di gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Desa Palae, Kabupaten Sinjai Selatan, Kecamatan Sinjai, Sabtu (2/8/2025).

Pembagian brosur merupakan sesi terakhir dari program individu (Proker) digitalisasi UMKM melalui Google Maps. Proker ini dijalankan dengan mendatangi setiap UMKM yang ada di Desa Palae dan mendaftarkanya satu persatu. 

“Saya mendatangi setiap UMKM, kemudian memberikan edukasi terkait pentingnya Google Maps untuk suatu usaha,” jelas Anastasya Ayu Diestania Houban, mahasiswa KKN Tematik Unhas yang menjadi penanggung jawab proker tersebut. 

Tasya menjelaskan bahwa program ini dipilih karena banyak pelaku UMKM di Desa Palae yang belum terdaftar Google Maps yang tentu saja menghambat kemajuan bidang usaha, apalagi di era digital. 

“Padahal banyak orang yang mengandalkan pencarian digital untuk menemukan Lokasi usaha, jadi keberadaan UMKM secara oline sangatlah penting,” ujar mahasiswa Teknik Industri tersebut. 

Tasya menjelaskan tujuan pembuatan Google Maps agar UMKM lokal lebih mudah ditemukan dan diakses secara online.

Sedangkan tahapan pembutannya dimulai dari mengidentifikasi UMKM di Desa Palae, dilanjutkan dengan pengumpulan data yang meliputi nama usaha, Alamat, jam buka, no Hp, dan foto pendukung.

Tasya menegaskan bahwa pengumpulan data tersebut dilakukan melalui kunjungan langsung. Tahap selanjutnya adalah memasukkan informasi tersebut ke Google Bussiness Profile dan mengikuti proses verifikasi dari Google. 

Melalui wawancara, Tasya menjelaskan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan pemahaman pelaku UMKM mengenai manfaat Google Maps, kurangnya dokumentasi visual usaha, kendala jaringan internet dan proses verifikasi dari Google yang tidak berjalan lancar. 

Namun dibalik tantangan itu, respon dari pelaku UMKM cukup baik, sebagian UMKM menunjukkan ketertarikan dan merasa terbantu ketika usahanya mulai muncul di pencarian Google. “Beberapa bahkan mulai tertarik untuk mengelola informasinya secara mandiri,” ujar Tasya. 

Beberapa pelaku UMKM mungkin masih bingung dengan penggunan Google Maps, oleh karena itu, panduan penggunaan Google Maps akan diserahkan ke perangkat desa.

Leaflet infomasi akan dibagikan kepada kepada warga dengan tujuan menambah minat untuk menambah usahanya sendiri ke Google Maps secara mandiri.

Tujuannya agar UMKM lokal lebih mudah ditemukan dan diakses secara online. Manfaat yang diharapkan antara lain peningkatan visibilitas usaha, kemudahan pelanggan menemukan lokasi, serta memperluas jangkauan promosi secara gratis.

“Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat membantu menambah jumlah pelanggan, memperkuat citra usaha, dan membuka peluang baru bagi pengembangan UMKM di desa,” harap Tasya. (*)