SIDRAP, UNHAS.TV - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan program kerja utama berupa pembuatan Peta Guna Lahan di Desa Buae, Kabupaten Sidrap, Agustus 2025.
Program ini disertai dengan penyusunan Panduan Teknis Pengelolaan Penggunaan Lahan serta arahan pengembangan wilayah desa. Langkah tersebut menjadi strategi penting dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan berbasis data spasial yang akurat dan terstruktur.
Peta potensi desa ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi digital dan citra satelit. Hasilnya berupa informasi detail mengenai pemanfaatan ruang di Desa Buae yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, khususnya pada sektor pertanian, permukiman, hingga kawasan lindung.
Selain peta, tim KKN juga menyusun panduan teknis pengelolaan lahan. Dokumen ini menjadi rujukan bagi pemerintah desa untuk mengatur pemanfaatan ruang secara efektif, mencegah potensi konflik, serta mengarahkan pengembangan wilayah sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Ketua Tim KKN 114 Unhas Desa Buae, Firdaus, mengatakan program ini dirancang agar hasilnya tidak hanya bersifat dokumentatif, melainkan juga aplikatif.
“Kami ingin memberikan hasil yang dapat digunakan sebagai acuan perencanaan dan pengambilan kebijakan desa di masa depan. Panduan teknis ini menjadi bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam memberikan dasar ilmiah bagi pengelolaan ruang yang berkelanjutan,” ujarnya.
Firdaus menambahkan, dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman jangka panjang. “Pemerintah desa memiliki dasar yang lebih kuat dalam menyusun kebijakan pembangunan, terutama terkait pemanfaatan ruang,” katanya.
Panduan teknis tersebut juga mendukung pemerintah desa dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Lebih jauh, panduan ini membantu desa dalam merumuskan strategi sektor unggulan yang sesuai dengan potensi wilayah, mulai dari pertanian produktif, pengembangan kawasan permukiman yang tertata, hingga perlindungan lingkungan desa.
Selain memberi manfaat pada aspek teknis, program KKN Unhas ini juga memiliki nilai edukasi bagi masyarakat. Penyusunan peta dan panduan dilakukan dengan melibatkan perangkat desa serta perwakilan masyarakat.
Dengan demikian, warga dapat memahami pentingnya data spasial dalam pengelolaan lahan. Partisipasi masyarakat diharapkan memperkuat kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan pemanfaatan ruang secara produktif.
Pemerintah Desa Buae menyambut baik inisiatif ini. Kepala Desa Buae H Laupe Umar menilai peta potensi dan panduan teknis tersebut dapat menjadi rujukan penting dalam menata arah pembangunan desa.
“Kami berharap dokumen ini tidak hanya berhenti sebagai laporan, tetapi benar-benar digunakan dalam penyusunan program pembangunan,” ujarnya.
Dengan adanya peta potensi yang komprehensif, Desa Buae diharapkan memiliki arah pengembangan yang lebih jelas. Dokumen ini juga diyakini mampu menarik minat investor, memperkuat ketahanan ekonomi lokal, serta menjaga keberlanjutan ekosistem desa.
Program KKN Unhas Gelombang 114 di Desa Buae menunjukkan peran strategis perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berbasis data dan penelitian ilmiah.
Melalui pendekatan ini, desa memiliki landasan kuat untuk melangkah menuju pembangunan yang terencana, inklusif, dan berkelanjutan. (*)