Ekonomi

Dream Aviation dan Garuda Indonesia Jalin Kerja Sama Penerbangan Umrah Langsung Tanpa Transit dari Makassar

MAKASSAR, UNHAS.TV - Maskapai nasional Garuda Indonesia bersama Dream Aviation melalui PT. Safina Dania Wisata resmi menjalin kerja sama strategis dalam layanan penerbangan langsung ibadah umrah tanpa transit dari berbagai kota di Indonesia.

Salah satu kota utama dalam program penerbangan langsung umrah tanpa transit ini adalah Makassar, melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Penerbangan perdana dari Makassar dijadwalkan pada pertengahan Juli 2025, menandai dimulainya musim penerbangan umrah 1447 Hijriah.

Layanan ini hadir dengan konsep Premium Service Airline, yaitu pelayanan menyeluruh mulai dari sebelum penerbangan (pre-flight), saat di udara (in-flight), hingga setelah penerbangan (post-flight).

Dalam kolaborasi ini, Garuda Indonesia dan Dream Aviation menghadirkan total 18 penerbangan per hari dari berbagai kota. Untuk rute Makassar–Jeddah, tersedia empat kali penerbangan dalam sepekan.

Tingginya antusiasme masyarakat terlihat dari penerbangan perdana yang telah terisi penuh dengan kapasitas 360 kursi, termasuk jadwal minggu pertama yang seluruhnya telah dipesan.

Chief Executive Officer (CEO) Dream Aviation, Muhammad Umar Bakadam, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan efisien dan nyaman bagi jamaah umrah.

“Kami sudah siapkan armada terbaik kami dengan menekankan kenyamanan selama penerbangan," ujar Umar dalam sesi konferensi pers di Bandara Sultan Hasanuddin.

"Kami melihat minat masyarakat Makassar untuk ibadah umrah sangat tinggi, dan kerja sama ini tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tapi juga menjawab kebutuhan masyarakat secara luas,” ujarnya.

Senada dengan itu, General Manager Garuda Indonesia, Arne Suryoyudo Sasmita, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kemitraan sebelumnya dengan Safina Travel, namun kini ditingkatkan dari sisi kualitas layanan.

“Kami ingin memberikan pengalaman umrah yang lebih nyaman dan aman. Tidak hanya memperluas rute, tapi juga menghadirkan standar layanan penerbangan yang optimal bagi jamaah,” jelas Arne.

Layanan unggulan yang ditawarkan dalam penerbangan umrah ini meliputi bagasi hingga 30 kg, makanan selama penerbangan (in-flight meals), sistem hiburan di setiap kursi (in-flight entertainment), serta kursi dengan kenyamanan maksimal untuk kelas Premium Economy dan Ekonomi.

Garuda Indonesia juga memastikan setiap armada yang digunakan dalam rute ini telah memenuhi standar kenyamanan dan keselamatan internasional.

Dari sisi infrastruktur, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin juga melakukan berbagai penyesuaian untuk mendukung peningkatan frekuensi penerbangan ibadah ini.

General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai, menyebut bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan fasilitas terminal demi memastikan kelancaran keberangkatan jamaah.

“Kami menggunakan tiga pesawat untuk layanan umrah ini, dan tentu menjadi tantangan tersendiri. Saat ini kapasitas terminal sementara 400 kursi, tapi kami terus menambah kapasitas seiring pembangunan bandara yang berjalan. Kenyamanan tidak hanya kami berikan bagi jamaah, tapi juga bagi keluarga yang mengantar,” ungkap Minggus.

Dengan sinergi antara maskapai, penyelenggara perjalanan umrah, dan pihak bandara, kerja sama ini diharapkan dapat memperluas akses ibadah umrah tanpa hambatan transit, serta menjadi solusi efektif bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Selain peningkatan kualitas layanan, kolaborasi ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi pemulihan dan pengembangan sektor pariwisata religi pascapandemi, yang kini mulai menunjukkan geliatnya kembali.

(Andi Muhammad Syafrizal / Unhas.TV)