Unhas Story

Duta Pemuda Kota Makassar 2024 Dimas Maryanto, Dari Aktuaria Menuju Panggung Perubahan




Duta Pemuda Kota Makassar 2024 Dimas Maryanto. (dok. unhas.tv)


Dimas menyebutkan bahwa angkatan Duta Pemuda yang ia pimpin memiliki dua fokus utama: pendidikan dan kompetisi.

Dalam bidang pendidikan, mereka menjalankan program bertajuk "Pilajara" yang bertujuan membantu komunitas-komunitas pendidikan di kota Makassar. Melalui kerja sama dengan komunitas lokal, mereka turun langsung mengajar dan memberikan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar.

Sementara di bidang kompetisi, dua ajang besar telah sukses digelar: Makassar Entrepreneur Competition dan Creatifia. Kompetisi ini membuka ruang bagi pemuda untuk menunjukkan kemampuan di bidang bisnis, teknologi, seni, hingga kuliner.

“Kami ingin pemuda percaya bahwa mereka punya tempat untuk berkembang di bidang apa pun yang mereka minati,” ujar Dimas.

Menjadi duta bukan hanya tentang tampil di depan umum. Bagi Dimas, banyak pengalaman menyentuh yang ia alami. Salah satunya adalah saat mengajar anak-anak disabilitas di daerah Jalan Tupai.

“Kami tidak hanya hadir untuk mengajar. Kami mencoba mencari tahu apa yang bisa kami bantu. Dan itu sangat emosional,” kenangnya.

Selain itu, setiap program yang dijalankan memberikan kesadaran bahwa para pemuda di Makassar sebenarnya memiliki kesadaran sosial tinggi—hanya saja selama ini belum tersedia wadah yang tepat untuk menyalurkannya.

Tak hanya aktif sebagai duta, Dimas juga dikenal sebagai seorang Master of Ceremony (MC) yang sedang naik daun.

Ia baru memulai perjalanannya di awal tahun 2025, namun sudah dipercaya membawakan acara besar di hadapan Wali Kota Makassar dan anggota DPRD, di hadapan lebih dari 600 peserta. “Itu jadi event paling menantang sekaligus paling berkesan,” kata Dimas sambil tersenyum.

Perjalanan menjadi MC ia mulai lewat Kelas Bebas Bicara, sebuah komunitas yang berfokus pada pengembangan kemampuan public speaking. Tak hanya berlatih, Dimas juga kini menjadi mentor di sana, membimbing generasi muda lainnya.

“Public speaking membuat saya dipercaya menjadi representasi. Bahkan ketika saya bukan yang paling unggul secara akademik,” akunya.

Dalam kelas tersebut, Dimas menemukan bahwa mengajar dan berbagi adalah panggilan hidupnya. “Saya sadar bahwa memperluas dampak ke orang lain adalah tujuan saya. Dan dunia pendidikan menjadi jalur yang saya pilih untuk menjalankan itu.”

Ilmu Aktuaria dan Panggung Publik

Sebagai mahasiswa ilmu aktuaria, Dimas memiliki mimpi besar: menggabungkan ilmunya dengan kemampuan public speaking untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang ekonomi matematika secara luas dan mudah dipahami. Ia bercita-cita menjadi public speaker yang mengangkat isu-isu kompleks menjadi lebih membumi.

Namun di balik itu, ia tetap seorang anak muda dengan mimpi sederhana: membanggakan orang tua dan lulus tepat waktu. “Itu prioritas pertama saya,” katanya dengan nada tulus.

Menutup wawancara, Dimas menyampaikan pesan kepada seluruh pemuda, khususnya di Kota Makassar. “Gak apa-apa kalau sekarang masih bingung mau ke mana. Saya juga pernah di posisi itu. Tapi tentukan dulu tujuannya. Ketika tujuan sudah ditetapkan, arah akan terbentuk dengan sendirinya.”

Dimas adalah cerminan dari semangat anak muda yang tidak hanya mengejar prestasi, tetapi juga berbagi dan membangun. Dengan segala capaian dan pengabdiannya, ia membuktikan bahwa pemuda bukan sekadar harapan masa depan—tapi juga penggerak masa kini.

“Pemuda adalah pewaris bangsa. Maka mereka perlu diberi ruang, bukan dibatasi.” — Dimas, Duta Pemuda Kota Makassar 2024

Di ujung obrolan, Dimas menegaskan satu hal: “Saya tak tahu akan terus di dunia perdutaan atau tidak. Tapi saya yakin, selama masih ada panggung, suara pemuda akan terus bicara.”

(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas TV)