MAKASSAR, UNHAS.TV – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin menggelar program pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Bina Desa Mahasiswa di Desa Damai, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Jumat (25/4).
Kegiatan ini mengusung tema konservasi dan dokumentasi budaya Maudu Lompoa, tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang telah hidup sejak 1980-an di desa tersebut.
Program ini merupakan kerja sama antara FIB Unhas dan Ikatan Mahasiswa Sastra Daerah (IMSAD), yang melibatkan sekitar 30 mahasiswa serta sejumlah dosen pendamping.
Tim FIB Unhas disambut hangat oleh warga setempat, termasuk Ketua Adat dan Kepala Dusun Desa Damai. Salah seorang Ketua Adat, Karaeng Nompo’, mengungkapkan bahwa tradisi Maudu’ Lompoa dibawa oleh kakeknya dari Cikoang, Takalar, yang merantau ke Maros pada 1960-an.

Tim FIB Unhas bersama masyarakat
Sejak saat itu, perayaan rutin dilakukan setiap bulan Rabiul Awal, menggunakan perahu sebagai simbol seperti halnya di Cikoang, meski dengan perbedaan jumlah keluarga dalam satu perahu.
Meski sempat menghadapi kendala saat pandemi, warga tetap mempertahankan pelaksanaan tradisi ini. “Kami bernegosiasi dengan pemerintah agar tetap bisa melaksanakan, akhirnya berjalan terbatas untuk warga setempat,” ujar Karaeng Nompo’.
Dosen pendamping, Burhan Kadir, S.S., M.A., mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam menjaga tradisi. Ia juga menyebut bahwa Maudu’ Lompoa kini tidak hanya ditemukan di Cikoang, tetapi juga telah menyebar ke beberapa daerah lain, seperti di Desa Bangkala Barat, Jeneponto.
Burhan menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan membantu mahasiswa memahami secara langsung tantangan pelestarian budaya. “Program ini diharapkan mampu mengidentifikasi dan mengatasi persoalan masyarakat, khususnya dalam menjaga nilai-nilai luhur tradisi Maudu’ Lompoa,” ujarnya.
Selain Burhan, kegiatan ini turut didampingi oleh dosen FIB Unhas lainnya seperti Tenri Bali Baso, S.S., M.Hum., Indra Mayanti Noer, S.S., M.Hum., dan Khairil Anwar, S.S., M.A. Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga sore dengan berbagai sesi interaktif dan dokumentasi tradisi lokal.