MAKASSAR, UNHAS.TV— Suara riuh dan semangat membara terasa di Aula Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin, (12/8). Bukan, ini bukan hari ujian skripsi, melainkan panggung kreatif di mana gagasan-gagasan segar terpancar. FKM Unhas baru saja menggelar EXPO Program Belajar Lapangan (PBL) 1, sebuah pameran inovasi yang merangkum jerih payah mahasiswa angkatan 2023 dalam mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di berbagai desa.

Selama dua minggu, dari 14 hingga 28 Juli 2025, para mahasiswa ini tidak hanya duduk di bangku kuliah. Mereka bertransformasi menjadi detektif kesehatan, menyusuri desa-desa binaan untuk mengumpulkan data, menganalisis situasi, dan merumuskan intervensi. Mereka belajar berkolaborasi, bukan hanya dengan sesama tim, tetapi juga dengan perangkat desa, kader kesehatan, dan yang terpenting, masyarakat itu sendiri.

"Alhamdulillah, kegiatan PBL 1 ini berjalan lancar. Partisipasi mahasiswa dan dukungan dari pemerintah desa serta masyarakat sangat membantu kesuksesan kegiatan ini," ucap Dian Saputra Marzuki, SKM., M.Kes., Koordinator Pengelola PBL, dengan nada penuh syukur.

Namun, yang membuat EXPO PBL 1 kali ini berbeda adalah konsepnya. Laporan ilmiah yang tebal dan rumit kini disulap menjadi karya yang memikat. Poster-poster berwarna-warni, infografis yang mudah dipahami, hingga video dokumentasi yang menyentuh hati berjejer rapi, menceritakan kisah-kisah nyata di balik data.

"EXPO PBL 1 ini kami hadirkan sebagai inovasi pengganti seminar akhir. Kami ingin mahasiswa menyajikan hasil PBL dengan cara yang lebih kreatif, interaktif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar laporan, tetapi juga memvisualisasikan data, ide, dan rekomendasi dalam format yang menarik," jelas Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes., Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Senyum penuh bangga terpancar dari wajah-wajah di balik meja ini. Inilah wajah-wajah para dosen dan panitia yang telah sukses mengantar mahasiswa FKM Unhas angkatan 2023 dalam kegiatan EXPO PBL 1. Kredit:  FKM Unhas...

Setiap stan menjadi panggung kecil bagi para mahasiswa. Dengan penuh percaya diri, mereka memaparkan temuan-temuan unik mereka. Ada yang berfokus pada masalah gizi di kalangan balita, ada yang mengulik isu sanitasi lingkungan, hingga ada yang menyoroti perilaku hidup sehat di kalangan remaja. Semua disajikan dengan cara yang tidak hanya informatif, tetapi juga menginspirasi.

EXPO ini bukan hanya tentang memamerkan hasil. Lebih dari itu, ini adalah perayaan kreativitas dan kolaborasi. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mahir dalam riset, tetapi juga mampu mengomunikasikan temuan mereka secara efektif. Karena pada akhirnya, ilmu kesehatan masyarakat tidak akan berarti tanpa aksi nyata, dan aksi nyata dimulai dari gagasan yang dapat dikomunikasikan dengan baik.(*)