MAKASSAR,UNHAS.TV  – Di era ketika akselerasi pengetahuan menjadi kunci, satu pertanyaan fundamental muncul: Mampukah kecerdasan buatan (AI) bertransformasi dari sekadar alat menjadi mitra sejati dalam melahirkan mahakarya akademik? Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) memberikan jawaban tegas: Ya, dan ini adalah masa depan literasi ilmiah.

Dalam langkah progresif yang menegaskan komitmennya terhadap inovasi digital, FKM Unhas baru-baru ini, 22 Oktober 2025, menggelar Pelatihan Penulisan Buku Berbasis Artificial Intelligence (AI). Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Prof. Dr. Nur Nasry Noor, MPH Lt.2 FKM Unhas, ini bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan sebuah lompatan kuantum yang mentransformasi cara dosen dan mahasiswa berkarya.

AI: Dari Alat Bantu Menjadi Mitra Akademik

Pelatihan yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai departemen ini menghadirkan Erwin Dhaniswara, A.Md., S.Si., M.Kom., praktisi dan akademisi terkemuka di bidang teknologi pembelajaran berbasis AI. Peserta dibimbing secara intensif untuk mengintegrasikan AI ke dalam seluruh spektrum penulisan buku akademik—mulai dari memecah kebuntuan ide, merancang struktur bab yang koheren, hingga menyunting naskah agar siap terbit dalam waktu yang jauh lebih efisien.

Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset dan Inovasi FKM Unhas, Prof. Anwar Mallongi, S.KM., M.Sc., Ph.D., secara resmi membuka kegiatan ini dengan sebuah penekanan visioner. "AI bukan hanya alat bantu, tetapi mitra akademik yang dapat mempercepat proses transformasi pengetahuan menjadi karya nyata yang berdampak bagi masyarakat," ujar Prof. Anwar, menyuntikkan semangat bahwa kolaborasi manusia-mesin adalah jalan pintas menuju produktivitas riset yang revolusioner.

Suasana Pelatihan Penulisan Buku Berbasis Artificial Intelligence (AI) yang diselenggarakan oleh FKM Unhas pada 22 Oktober 2025. Kegiatan daring melalui Zoom Meeting ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa sebagai upaya FKM Unhas dalam mendorong inovasi akademik, literasi digital, dan percepatan publikasi karya ilmiah berbasis teknologi. Tampak narasumber, Erwin Dhaniswara, A.Md., S.Si., M.Kom. (baris kedua dari kiri), berinteraksi dengan para peserta.

Jalan Menuju Smart Faculty dan Pencapaian SDGs

Inisiatif inovatif ini mendapat dukungan penuh dari Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, S.KM., M.Kes., M.ScPH., Ph.D., yang melihat pelatihan ini sebagai penjelmaan strategi besar fakultas. Prof. Sukri menekankan bahwa transformasi digital dalam dunia akademik merupakan pilar penting FKM Unhas menuju Smart Faculty yang berdaya saing global.

"Kegiatan ini selaras dengan upaya kami mewujudkan Indikator Kinerja Utama (IKU), khususnya peningkatan karya inovatif dosen dan kolaborasi riset. Kami tidak hanya mengejar reputasi, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)," jelas Prof. Sukri, menggarisbawahi dampak luas dari literasi digital di lingkungan akademik.

Karya Nyata dan Budaya Literasi Ilmiah

Lebih dari sekadar teori, pelatihan ini dirancang dengan pendekatan yang sangat praktis dan kolaboratif. Peserta tidak hanya membawa pulang e-sertifikat dan ebook panduan, tetapi juga jaminan bimbingan lanjutan hingga naskah buku mereka benar-benar siap diterbitkan. Ini adalah janji FKM Unhas untuk tidak hanya mengajarkan inovasi, tetapi juga memastikan karya nyata terwujud.

Diharapkan, gelombang baru ini akan melahirkan lebih banyak karya tulis akademik dan buku ajar kolaborasi dosen-mahasiswa yang kaya ilmu pengetahuan. Dengan mengadopsi AI, FKM Unhas tidak hanya memperkuat budaya literasi ilmiah, tetapi juga meneguhkan posisinya sebagai pionir inovasi di bidang kesehatan masyarakat berbasis teknologi kecerdasan buatan, membuka lembaran baru dalam sejarah akademik yang lebih cepat, cerdas, dan berdampak.(*)