MAKASSAR, UNHAS.TV - Di era banjir informasi, kemampuan menulis narasi yang kuat menjadi aset tak ternilai. Kesadaran ini mendorong Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk meluncurkan inisiatif cerdas: mengubah laporan akademik Praktik Belajar Lapangan (PBL 1) mahasiswa menjadi karya literasi populer yang berdampak luas.
Pelatihan bertajuk “Menulis(kan) Praktik Belajar Lapangan (PBL 1)” ini digelar di Aula Prof. Dr. Nur Nasry Noor, FKM Unhas, pada 26 September 2025.
Acara ini merupakan rangkaian penting dari peringatan Dies Natalis FKM Unhas ke-43, menegaskan komitmen fakultas untuk melahirkan sarjana kesehatan masyarakat yang tak hanya piawai di lapangan, tetapi juga unggul dalam mengkomunikasikan isu-isu vital.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKM Unhas, Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes, menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar tugas tambahan, melainkan sebuah sarana advokasi dan edukasi.
“Menuliskan hasil PBL secara naratif adalah jembatan yang menghubungkan data sains dengan pemahaman masyarakat,” ujar Dr. Wahiduddin dalam sambutannya.
Ia menjelaskan, hasil kerja keras mahasiswa di desa atau komunitas harus dikemas agar mudah dicerna, sehingga menjadi instrumen efektif untuk Literasi Kesehatan masyarakat luas.
PBL, yang biasanya berakhir di tumpukan laporan tebal, kini didorong untuk bertransformasi menjadi cerita-cerita perubahan yang komunikatif. Tujuannya ganda: menginspirasi publik sekaligus mendokumentasikan kontribusi nyata mahasiswa.
Inisiatif literasi ini juga menjadi penegasan posisi FKM Unhas dalam mendukung agenda pembangunan global.
Wahiduddin secara spesifik menyoroti kontribusi tulisan-tulisan ini terhadap tiga pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs):
Pertama SDG 3 (Good Health and Well-Being): Hasil analisis lapangan menjadi basis advokasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Kedua, SDG 4 (Quality Education): Proses penulisan populer ini memperkuat keterampilan komunikasi dan dokumentasi mahasiswa sebagai bekal Quality Education.
Ketiga, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities): Laporan lapangan seringkali mengungkap masalah sanitasi, lingkungan, dan infrastruktur yang krusial bagi keberlanjutan kota dan komunitas.
Dengan menghadirkan Dr. Shanti Riskiyani, SKM., M.Kes. sebagai pemateri utama, pelatihan ini membekali mahasiswa dengan teknik menulis naratif dan populer.
Basir, SKM., M.Sc., bertindak sebagai moderator, memandu diskusi yang sangat relevan bagi para peserta, termasuk Pengelola PBL 1 dan para supervisor.
Sebagai hasil konkret dari pelatihan ini, seluruh tulisan terbaik mahasiswa akan dihimpun dan diterbitkan dalam sebuah Buku PBL 1 Tahun 2025.
Buku ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi kolektif, tetapi juga menjadi inspirasi dan referensi bagi kebijakan kesehatan di tingkat lokal.
Melalui upaya ini, FKM Unhas tidak hanya mencetak akademisi, tetapi agen perubahan yang mampu merespons tantangan kesehatan berkelanjutan di Sulawesi Selatan, Indonesia, dan bahkan panggung global.
Inisiatif menulis ini menjadi bukti bahwa di hari jadinya yang ke-43, FKM Unhas terus berinovasi, memastikan bahwa setiap Praktik Belajar Lapangan menjadi warisan pengetahuan yang bermanfaat bagi bangsa.(*)