MAKASSAR,UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) se-Kabupaten Pinrang menyerahkan bantuan kepada Pondok Pesantren DDI Patobong, Kabupaten Pinrang yang menjadi korban kebakaran, Rabu (29/01)
Bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang dihimpun melalui donasi dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa KKN, masyarakat sekitar, serta beberapa dosen yang ikut berpartisipasi. Donasi ini secara langsung diserahkan oleh Koordinator Kabupaten KKN Se-Pinrang, Andre Setia Pratama kepada Pimpinan Pondok Pesantren DDI Patobong.
“Bantuan ini kami salurkan untuk membantu pemulihan pondok pesantren yang terdampak cukup serius oleh kebakaran, yang menghancurkan beberapa bangunan penting di pesantren,” ujarnya.
Andre kemudian memastikan bahwa bantuan yang terkumpul disalurkan dengan baik demi mendukung pemulihan dan kebutuhan mendesak pasca kebakaran yang terjadi di pesantren tersebut. Menurutnya peristiwa tersebut menjadi beban moral tersendiri bagi mahasiswa KKN yang sedang dalam masa mengabdi ke masyarakat.
“Pondok Pesantren DDI Patobong adalah salah satu lembaga pendidikan yang terdampak cukup berat. Sebagai mahasiswa KKN, kami ingin memberikan kontribusi untuk membantu pemulihan,” lanjutnya.
Pimpinan pondok pesantren, Rusdi Suba Lc MPd menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan perhatian yang diberikan mahasiswa KKN Unhas.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. Semoga kebaikan kalian mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan pahalanya dilipatgandakan,” ujarnya.
Kebakaran yang melanda Pondok Pesantren DDI Patobong terjadi pada hari Rabu, (08/01), sekitar pukul 13.00 Wita, Kebakaran ini menghanguskan sebuah gedung asrama dan hampir seluruh barang milik santri. Diperkirakan kerugian yangditimbulkan oleh peristiwa tersebut sekitar Rp 1,3 miliar.
Saat ini kondisi pesantren masih dalam tahap pemulihan. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban yang ditanggung oleh pengelola pesantren dan para santri. Kerjasama antara mahasiswa KKN Unhas, masyarakat, dan pihak pesantren menjadi contoh nyata solidaritas dalam menghadapi musibah yang ada. (*)