MAKASSAR, UNHAS.TV - Rangkaian program ALSA Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2025 memasuki babak puncak. Di halaman Kantor Lurah Buloa, Kecamatan Tallo, MInggu, 23 November 2025, puluhan warga berdatangan sejak pagi.
Mereka menunggu giliran pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, hingga layanan injeksi vitamin C, menjadi agenda utama dari Main Event yang menjadi penutup dari serangkaian pra-acara sepekan terakhir.
ALSA Care & CLCC tahun 2025 ini kembali hadir dengan dua fokus besar: layanan kesehatan masyarakat, serta edukasi hukum dan lingkungan yang bersinggungan langsung dengan problem keseharian warga pesisir Tallo.
Model programnya tak banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya, namun pelaksanaannya kali ini dipadatkan dengan sejumlah rangkaian pre–event.
Kegiatan yang dilakukan yakni kerja bakti bersama warga, edukasi kesehatan, pelatihan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot, hingga demonstrasi penggunaan alat pembakar sampah minim asap.
Semua diarahkan untuk memberi alternatif pengelolaan sampah rumah tangga yang aman dan ramah lingkungan.
Puncak acara hari Minggu (23/11/2025) ini, menjadi etalase dari seluruh rangkaian tersebut. Panitia membuka dua stan layanan utama yakni penyuluhan dan skrining kesehatan yang langsung diserbu warga.
Mereka yang memenuhi syarat medis mendapat kesempatan menerima injeksi vitamin C gratis. “Ini tidak hanya program kerja UKM,” kata Director ALSA LC Unhas, Andi Ahmad Nadhif Bau Djemma, seusai sesi pembukaan.
Menurut Nadhif, motif dasar kegiatan ini tetap sama: pengabdian masyarakat. “Kegiatan ini merupakan turunan dari National Board ALSA Indonesia kepada ALSA LC Unhas. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama delapan tahun ke belakang,” ujar Nadhif.
Tahun lalu, kata dia, agenda serupa digelar di Pulau Kodingareng dengan tema pendidikan. “Tahun ini kami membahas kesehatan, juga lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat di Kecamatan Tallo, terkhususnya Kelurahan Buloa.”
Nadhif menegaskan bahwa CLCC adalah pengejawantahan dua pilar utama ALSA: legally skilled dan socially responsible.
“Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Tridharma perguruan tinggi. Harapan saya, kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi terus menyentuh masyarakat luas dan memperhatikan isu-isu hukum terkini,” ujarnya.
Di sebuah ruangan kecil di dalam kantor lurah, tim medis dari Gunung Sari Medical Clinic bersiap melakukan skrining. Mereka memeriksa tekanan darah, riwayat penyakit, hingga batas aman pemberian vitamin C dosis injeksi.
Dari puluhan warga yang hadir, hanya 25 orang yang dinyatakan memenuhi syarat. Sebagian lainnya mendapat vitamin pengganti dan tablet penambah darah.
Project Officer ALSA Care & CLCC 2025, Andi Annisa Arfanihaya Tenri Yustika, menjelaskan bahwa sasaran kegiatan berangkat dari kondisi riil Kelurahan Buloa yaitu krisis air bersih, sanitasi yang buruk, dan kawasan permukiman kumuh yang bersentuhan langsung dengan aktivitas warga.
“Untuk Main Event Care ini, agenda kami screening kesehatan dan injeksi vitamin C. Kami fokus pada masyarakat kurang mampu yang terdampak langsung oleh krisis air bersih dan lingkungan kumuh,” kata Annisa.
Annisa menambahkan bahwa timnya terlebih dahulu melakukan skrining ketat sebelum menentukan penerima injeksi.
“Tidak semua masyarakat bisa mendapatkan vitamin C, karena ada yang sudah overdosis salah satunya. Alternatif lain kami berikan vitamin lain dan tablet tambah darah, sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa sebagai mahasiswa hukum, mereka tidak memiliki kompetensi medis dan karena itu seluruh prosedur diserahkan kepada dokter dari Gunung Sari Medical Clinic. “Kami hanya mewadahi kegiatan ini,” katanya.
Di luar ruang skrining, warga berkumpul mengikuti penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. Demonstrasi alat pembakar minim asap kembali diperlihatkan kepada warga yang belum sempat mengikuti sesi serupa pada pre–event.
Sejumlah ibu rumah tangga terlihat mencatat cara kerja alat tersebut, sementara pengurus RT berdiskusi tentang kemungkinan mengadopsinya sebagai sarana pengelolaan sampah terpadu di tingkat lingkungan.
Pihak Kelurahan Buloa menyampaikan apresiasi dan berharap kolaborasi serupa dapat berlanjut. “Program ini menjawab kebutuhan dasar warga,” kata seorang staf kelurahan yang hadir mewakili lurah.
Dari pihak ALSA Indonesia, Michael Ridho Raya Rabbani memastikan bahwa kegiatan ini bukan inisiatif tunggal Makassar. “ALSA Care & Legal Coaching Clinic 2025 dilaksanakan serentak secara nasional,” ujarnya singkat saat meninjau lokasi.
Menjelang siang, antrean di stan pemeriksaan kesehatan masih mengular. Anak-anak melihat dari kejauhan, sementara para ibu berbisik menanyakan urutan injeksi.
Relawan ALSA LC Unhas bergerak dari satu meja ke meja lain, menenangkan warga, mengarahkan mereka mengisi formulir, dan menuntun lansia masuk ke ruang pemeriksaan.
Di luar gedung, spanduk besar bertuliskan ALSA Care & Legal Coaching Clinic 2025: Legally Skilled, Socially Responsible berkibar diterpa angin pesisir.
Program ini mungkin hanya berlangsung sehari untuk Main Event, tetapi bagi warga Buloa, setiap sesi—dari kerja bakti, edukasi lingkungan, hingga injeksi vitamin—memberi harapan kecil: bahwa kampung mereka tidak selalu luput dari perhatian.
(Venny Septiani Semuel / Unhas TV)
Project Officer of ALSA Care & Legal Coaching Clinic 2025 Andi Annisa Arfanihaya Tenri Yustika. (dok unhas tv)

-300x183.webp)






