Budaya

Fyodor Dostoyevsky: Sastrawan Rusia Abad ke-19 yang Kembali Viral di TikTok



Kumpulan masterpiece dari Fyodor Dostoyevsky. Credit: Dall-E.
Kumpulan masterpiece dari Fyodor Dostoyevsky. Credit: Dall-E.


Mengenal Karya-Karya Terbaik Dostoevsky: Mahakarya yang Abadi

Fyodor Dostoevsky, salah satu sastrawan Rusia paling berpengaruh sepanjang masa, telah meninggalkan warisan literatur yang mendalam dan penuh makna. Karya-karyanya tidak hanya menggali kompleksitas jiwa manusia, tetapi juga menyentuh isu-isu filosofis, moral, dan sosial yang relevan hingga kini.

Selain White Nights, berikut adalah beberapa mahakarya terbaiknya yang terus memukau pembaca di seluruh dunia.

1. Crime and Punishment (Kejahatan dan Hukuman)

Novel ini menceritakan kisah Raskolnikov, seorang mantan mahasiswa yang terobsesi dengan ide bahwa dirinya adalah "manusia luar biasa" yang berada di atas hukum. Namun, setelah melakukan pembunuhan, ia dihantui oleh rasa bersalah dan kegelisahan batin yang mendalam. Crime and Punishment menggali tema dosa, penebusan, dan pertarungan moral, menjadikannya salah satu karya paling mendalam dalam sejarah sastra.

2. The Brothers Karamazov (Saudara-saudara Karamazov)

Dianggap sebagai magnum opus Dostoevsky, novel ini mengisahkan konflik keluarga Karamazov, terutama antara tiga bersaudara: Dmitri, Ivan, dan Alyosha. Melalui karakter-karakter yang kompleks, Dostoevsky mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan besar tentang keberadaan Tuhan, kebebasan, dan makna hidup. Karya ini sering disebut sebagai "novel terbaik yang pernah ditulis" oleh para kritikus sastra.

3. Notes from Underground (Catatan dari Bawah Tanah)

Sebuah monolog yang penuh dengan introspeksi dan kekecewaan, Notes from Underground dianggap sebagai pendahulu eksistensialisme modern. Narator, seorang pria yang menyendiri dan sinis, mengungkapkan pemikirannya tentang masyarakat, kebebasan, dan ketidakberdayaan manusia. Karya ini menjadi refleksi tajam tentang isolasi dan pemberontakan terhadap norma-norma sosial.

4. The Idiot (Si Bodoh)

Novel ini menceritakan kisah Pangeran Myshkin, seorang pria yang dianggap "bodoh" karena sifatnya yang naif dan penuh kasih sayang. Myshkin kembali ke Rusia setelah menjalani perawatan di Swiss, hanya untuk terjebak dalam intrik dan konflik di masyarakat yang penuh dengan keserakahan dan kebohongan. The Idiot adalah eksplorasi Dostoevsky tentang kebaikan dalam dunia yang korup.

5. Demons (Iblis-Iblis)

Juga dikenal sebagai The Possessed, novel ini menggambarkan kekacauan politik dan sosial di Rusia abad ke-19. Melalui karakter-karakter yang terlibat dalam gerakan revolusioner, Dostoevsky mengkritik ideologi radikal dan konsekuensi destruktifnya. Demons adalah karya yang penuh dengan ketegangan dan analisis psikologis yang mendalam.

Mengapa Karya Dostoevsky Tetap Relevan?

Karya-karya Dostoevsky tidak hanya sekadar cerita, tetapi juga cermin dari jiwa manusia yang penuh kontradiksi. Ia berhasil menggambarkan pergulatan batin, konflik moral, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang masih relevan hingga saat ini. Dalam era modern di mana manusia terus mencari makna hidup di tengah kompleksitas dunia, karya Dostoevsky tetap menjadi penuntun yang menginspirasi dan memprovokasi pemikiran.

Dostoyevsky sering menggunakan pengalaman dan dilema yang dapat dialami oleh siapa saja sebagai cara untuk menjelaskan gagasannya. Sebenarnya, rahasia menjadikan sebuah cerita menarik dan akhirnya menjadi mahakarya terletak pada kemampuan penulis dalam menciptakan konflik moral yang kompleks serta membangkitkan empati dan keterlibatan emosional pembaca. 

Tak heran jika hingga kini, nama Dostoevsky masih diagungkan sebagai salah satu raksasa sastra dunia. Karyanya bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk direnungkan, karena setiap halamannya menyimpan kebijaksanaan yang abadi.

Kisah Singkat tentang Fyodor Dostoyevsky

Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky lahir pada 11 November 1821 di Moskow, Rusia. Ia adalah salah satu penulis terbesar dan paling berpengaruh di abad ke-19. Karya-karyanya memiliki tempat istimewa dalam sastra dunia.

Dostoyevsky tumbuh dalam keluarga sederhana yang religius. Ia belajar sastra Rusia di Universitas St. Petersburg. Selama masa kuliahnya, ia tertarik pada berbagai ideologi politik seperti sosialisme dan anarkisme. Pengaruh ide-ide ini bisa terlihat dalam banyak karyanya. I sering membahas tema-tema filosofis, psikologi manusia, dan dilema moral. Karakter-karakternya pun digambarkan dengan sangat mendalam dan kompleks.

Selain sebagai penulis, Dostoyevsky juga aktif di dunia jurnalisme dan politik. Ia pernah ditangkap karena menulis surat yang dianggap melawan pemerintah dan dijatuhi hukuman mati. Namun, di detik-detik terakhir, hukumannya diubah menjadi pengasingan ke Siberia selama beberapa tahun.

Dostoyevsky meninggal pada 9 Februari 1881 di St. Petersburg. Sepanjang hidupnya, ia memberikan pengaruh besar pada sastra Rusia dan dunia. Karyanya masih dibaca dan dipelajari hingga sekarang. (*)