News
Sport

Gol ke-250 Mohamed Salah yang Mengakhiri Kutukan Arne Slot

Penyerang Liverpool Mohammed Salah rayakan gol yang dicetaknya ke gawang Aston Villa bersama rekan setim Konate dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Sabtu (01/11/2025) malam. (screenshot the sun)

UNHAS.TV - Di bawah sorotan lampu Stadion Anfield yang berembun, Sabtu (01/11/2025) malam, laga Liverpool vs Aston Villa terasa seperti bab baru dalam kisah panjang The Reds.

Pada pertandingan yang akhirnya ditutup dengan napas lega, Mohamed Salah, menandai kebangkitannya dengan cara paling sederhana.

Salah, sang raja Mesir yang sempat kehilangan tahtanya, kembali dengan sebuah gol mudah ke gawang kosong. Di tengah tekanan fans Liverpool, kemenangan 2–0 atas Aston Villa itu terasa seperti sebuah epifani.

Gol itu menjadi lesakan ke-250 sepanjang kariernya bersama Liverpool. Gol itu tak sekadar, menegaskan kembali statusnya sebagai legenda Anfield.

Lebih dari itu, ia menghapus empat pekan kelam yang hampir menenggelamkan Arne Slot, manajer Belanda yang datang membawa harapan dan kini akhirnya bisa tersenyum lega.

Walau demikian, hingga menit tambahan babak pertama, atmosfer di tribun The Kop terasa muram. “Kami bahkan sudah lupa rasanya menang,” kata seorang fan tua dengan syal lusuh berwarna merah, duduk di bangku paling atas Main Stand.

Enam kekalahan dari tujuh laga terakhir membuat Liverpool, juara bertahan Premier League, tampak seperti tim yang kehilangan jati diri.

Arne Slot pun tahu persis apa artinya itu. Jika kalah lagi, ia akan menyamai rekor kelam Don Welsh, manajer Liverpool terakhir yang menelan lima kekalahan beruntun di liga pada 1953. Sebuah sejarah yang tak ingin disentuh siapa pun.

Nah, di tengah ketegangan itu, kiper Aston Villa Emi Martinez melakukan kesalahan yang akan dibicarakan sepanjang pekan.

Kiper Argentina itu mencoba membangun serangan dari belakang, tapi umpannya justru jatuh ke kaki Salah yang berdiri sendirian di depan gawang. Satu sentuhan ringan, bola masuk ke gawang kosong. Dan satu sorakan menggelegar, beban pun luruh.

“Saya rasa itu gol termudah sepanjang karier saya,” kata Salah, setengah tertawa, selepas pertandingan. “Tapi mungkin juga gol paling berarti dalam beberapa bulan terakhir.”

Lebih dari Sekadar 3 Poin

Bagi Slot, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Ia adalah jeda napas dalam musim yang nyaris berubah jadi bencana.

Sebelum laga, ia diserang kritik karena dianggap terlalu banyak beralasan atas performa buruk timnya. Tanpa Alexander Isak dan Jeremie Frimpong yang cedera, ia kembali mengandalkan skuad lama—pemain-pemain yang membawa Liverpool menjuarai liga musim lalu.

“Kadang yang kamu butuhkan bukan keajaiban, tapi ingatan akan bagaimana rasanya menang,” ujar Slot dalam konferensi pers yang diwarnai senyum lebar untuk pertama kalinya dalam sebulan.

Ryan Gravenberch menjadi simbol dari ingatan itu. Gelandang Belanda yang sempat tersingkir oleh bintang baru Florian Wirtz tampil solid, memulihkan ritme permainan, dan mencetak gol kedua di menit ke-54 melalui sepakan akurat dari luar kotak penalti. Gol itu menegaskan kemenangan sekaligus menutup luka lama.

Namun kemenangan ini tak datang mudah. Di babak pertama, justru Aston Villa yang tampak seperti tim besar. Morgan Rogers dan Ollie Watkins membuat jantung Anfield berhenti sejenak ketika bola Rogers menghantam tiang gawang.

Unai Emery, pelatih Aston Villa, datang dengan rekor buruk melawan Liverpool. Dalam 13 pertemuan, hanya satu kemenangan, tanpa satu pun clean sheet. Tapi timnya bermain percaya diri, menguasai bola, dan menekan Van Dijk cs sejak awal.

“Kalau bukan karena penyelamatan luar biasa Mamardashvili, kami mungkin sudah tertinggal,” kata Gravenberch mengakui.


Statistik pertandingan Liverpool vs Aston dalam laga lanjutan kompetisi Liga Inggris di Anfield Stadium, Sabtu (01/11/2025) malam. (screenshot the sun)


Dua kali kiper asal Georgia itu menggagalkan peluang emas Villa sebelum keberuntungan beralih ke pihak tuan rumah.

Dan ketika Salah mencetak gol “hadiah” itu, atmosfer berubah seketika. “Seolah ada awan gelap yang terangkat,” ujar seorang suporter muda sambil mengibarkan bendera.

Arne Slot menatap lapangan dengan wajah lega di akhir laga. Ia tahu, meski performa tim belum sepenuhnya pulih, malam itu Anfield kembali menemukan denyutnya.

“Saya tidak peduli bagaimana cara kami menang,” katanya singkat. “Yang penting, kami berhenti (merasakan) kalah.”

Kemenangan ini membawa Liverpool naik ke posisi ketiga klasemen sementara, menembus batas 100 poin musim ini, dan—yang lebih penting—mencatatkan clean sheet pertama dalam sebelas pertandingan.

Salah berdiri di depan The Kop setelah peluit panjang berbunyi, mengangkat kedua tangannya ke udara. Ia tidak tersenyum lebar, tapi matanya berbicara banyak. Seorang legenda yang sempat goyah, kini berdiri tegak kembali.

Bagi fans Liverpool, gol ke-250 itu bukan sekadar angka, melainkan pengingat bahwa bahkan di saat paling gelap, Anfield selalu punya cara untuk menyalakan cahaya.

Dalam dunia sepak bola yang tak pernah sabar, kemenangan 2–0 atas Aston Villa mungkin akan segera terlupakan oleh hasil pekan depan. Namun di Anfield, setiap gol punya cerita.

Gol ke-250 Mohamed Salah bukan sekadar catatan sejarah—ia adalah momen manusiawi tentang jatuh, bangkit, dan belajar mencintai lagi.

Dan bagi Arne Slot, malam itu mungkin menjadi titik balik yang menegaskan bahwa masa bulan madunya memang telah berakhir. Tapi pernikahan dengan klub ini, dengan segala pasang surutnya, baru saja dimulai. (*)