Karir
News

Tuntutan Rumpun Humaniora: Calon Rektor Unhas Didesak Penuhi Politik Anggaran SDM, Implementasi Green Campus, dan Solusi Kemacetan

ASPIRASI. Sebanyak 6 bakal calon Rektor Unhas periode 2026–2030 mengikuti sosialisasi dan penjaringan aspirasi di Zona Rumpun Ilmu Humaniora, di Aula Baharuddin Lopa Fakultas Hukum Unhas, Kamis (9/10/2025). (dok unhas.tv/amina rahma)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Tahapan penjaringan bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 memasuki babak krusial dengan digelarnya penjaringan aspirasi di Zona Rumpun Ilmu Humaniora, Kamis (9/10/2025).

Sosialisasi dan Penjaringan Aspirasi oleh Bakal Calon Rektor Unhas ini menghasilkan tiga tuntutan utama dari sivitas akademika. Yakni komitmen pendanaan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), realisasi Green Campus, dan penanganan kemacetan kampus.

Acara yang mempertemukan enam bakal calon rektor dengan dosen, tendik, mahasiswa, dan alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Hukum, Ilmu Budaya, serta Ilmu Sosial dan Politik ini berlangsung di Aula Baharuddin Lopa Fakultas Hukum Unhas.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penjaringan Calon Rektor Unhas, Prof Dr H Hamka Naping MA menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjaring pandangan konstruktif yang akan memperkuat visi para calon.

"Kita mengharapkan bahwa bertemu antara pikiran konstruktif dilakukan para calon rektor dan pandangan konstruktif dari dosen, tendik, dan mahasiswa, kemudian pandangan itu akan memperkuat kertas kerja para calon rektor yang nanti akan disampaikan In Syaa Allah pada tanggal 3 November 2025," ujar Prof. Hamka Naping.

Tuntutan paling vokal terkait lingkungan dan tata kelola disampaikan oleh Dr Muhammad Ramli AT MSi, dosen Sosiologi Unhas dan Ketua Departemen Sosiologi FISIP Unhas.

Ia mendesak agar konsep Green Campus diwujudkan secara nyata, tidak hanya sebatas wacana, dan secara spesifik menyasar masalah kemacetan.

"Saatnya mewujudkan secara nyata isu tentang green campus, selama ini hanya banyak dalam bentuk wacana," kritik Dr. Ramli. Ia meminta komitmen yang lebih kuat dalam upaya konkretisasi green campus di Unhas.

"Sebaiknya mulai sekarang lebih diwujudkan dalam bentuk yang lebih konkret, perkuat komitmen berbasis green campus, hemat energi, lebih menghargai hal-hal lingkungan kampus yang nyaman," lanjutnya.

Dr. Ramli secara khusus menyoroti masalah kemacetan di dalam kampus. Ia menyarankan solusi pembangunan tempat parkir vertikal yang terintegrasi dengan pusat kegiatan, serta penyediaan fasilitas armada ramah lingkungan seperti sepeda.

Ia menegaskan, "Bukan hanya kita menjadi pelopor dari teori ini lingkungan yang baik, tapi bagaimana itu diimplementasikan dalam kehidupan kampus yang nyaman."

Politik Anggaran untuk Peningkatan Kualitas Dosen

Tuntutan strategis lain datang dari dosen Fakultas Hukum Unhas, Andi Muhammad Aswin Anas SH MH yang meminta adanya politik anggaran yang lebih berpihak pada peningkatan kualitas SDM, khususnya bagi dosen yang masih bergelar S2 dan kesulitan mendapatkan beasiswa studi lanjut.

"Kami sampaikan bagian dari aspirasi adalah semoga semua bakal calon rektor siapapun nantinya yang terpilih ke depannya. Harapan kami terutama saya pribadi dan beberapa teman-teman kami yang berstatus sebagai dosen dengan pendidikan S2, sudah mencoba berbagai macam cara untuk mendapatkan beasiswa," ungkap Aswin.

Ia mendesak adanya dukungan finansial yang lebih kuat dari Unhas. "Kami harapkan kedepannya ada politik anggaran dari Unhas yang lebih mengarah terutama bagaimana peningkatan SDM, terutama bisa bersekolah bagi kami yang belum mendapatkan kesempatan mendapatkan beasiswa dari negara maupun skema lain, mendapatkan stimulus dari Unhas," harapnya.

Aswin menyarankan agar Unhas mengadopsi skema subsidi bagi dosen yang bersekolah mandiri di luar negeri atau mengadakan kompetisi beasiswa internal, skema yang telah diobservasi dari PTN BH lain.

Setelah Zona Rumpun Ilmu Humaniora, kegiatan penjaringan aspirasi dijadwalkan akan berlanjut ke Rumpun Ilmu Teknik pada 13 Oktober 2025.

(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)