Unhas Story

Hanadi Shaheen: Dari Gaza Tak Tahu Bahasa Indonesia, Kini Jadi Dokter Lulusan Terbaik Unhas

UNHAS.TV - Langkah Hanadi YM. Shaheen pelan namun pasti menapaki podium Wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas) Periode April 2025 di Auditorium AP. Pettarani, Unhas, Makassar, Kamis (10/4/2025).

Di balik toga dan senyum lembutnya, tersimpan kisah luar biasa tentang ketekunan, perjuangan, dan kerinduan yang membuncah.

Enam tahun lalu, Hanadi melangkahkan kakinya di tanah Makassar, ribuan kilometer jauhnya dari Gaza, Palestina, membawa segenggam mimpi dan tekad kuat.

Ia datang nyaris tanpa bekal bahasa Indonesia, hanya bermodal keberanian untuk menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Unhas.

"Tidak bisa bahasa Indonesia, beradaptasi di lingkungan baru dulu sangat susah, akhirnya saya bisa sampai di titik ini," ungkap Hanadi, mengenang masa awal perjuangannya.

Dalam kurun waktu tiga setengah tahun, Hanadi merampungkan pendidikan Sarjana Kedokteran. Ia langsung melanjutkan ke jenjang profesi dokter dan menamatkannya hanya dalam dua tahun.

Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89, Hanadi kini resmi menyandang gelar dokter — sekaligus mencatatkan sejarah sebagai mahasiswa pertama dari Palestina yang menyelesaikan Sarjana dan Profesi Kedokteran di Universitas Hasanuddin.

"Untuk dapat Sarjana Kedokteran (S.Ked) selama 3,5 tahun, kemudian 2 tahun dapat gelar profesi. Jadi kurang lebih 6 tahun," katanya, menahan haru.

Hana --sapaannya, mengakui bahwa perjalanan adaptasinya sangat terbantu oleh suasana ramah rekan sejawat di Unhas dan publik Makassar turut menguatkannya.

“Dengan bantuan dokter-dokter saya (Dosen di FK Unhas), teman-teman, semua masyarakat di Makassar ini, sangat ramah, dan sangat membantu saya untuk beradaptasi," ceritanya penuh syukur.

Misi Lanjut Dokter Spesialis

>> Baca Selanjutnya