Hilmy percaya bahwa AI bukanlah solusi ajaib, tetapi alat yang ampuh untuk membantu manusia menemukan cara terbaik mengelola pertanian.

"Kita yang menentukan bagaimana AI berperilaku, karena kita yang memberikan penghargaan," katanya. "Jika kita memprogram AI untuk hanya mengejar keuntungan, itu bisa menjadi bencana. Tetapi jika kita mengarahkannya ke tujuan keberlanjutan, AI bisa menjadi mitra yang luar biasa."

Di tangan Hilmy dan para peneliti lainnya, kecerdasan buatan tidak hanya tentang algoritma dan data. Ini tentang bagaimana manusia memanfaatkan teknologi untuk hidup lebih selaras dengan alam—menciptakan pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga bertanggung jawab terhadap masa depan planet ini.

Di tengah tepuk tangan yang menggema, Hilmy mengakhiri pidatonya dengan keyakinan: "AI tidak akan menggantikan kita, tetapi ia dapat membantu kita menemukan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan." (yusran darmawan)