Kesehatan
Unhas Sehat

Hindari Bau Mulut dan Agar Tetap Sehat, Begini Cara Merawat Gigi di Bulan Ramadan?

UNHAS.TV – Bulan Ramadan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim, tetapi juga membawa tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama rongga mulut.

Kekeringan mulut saat berpuasa dapat memicu masalah gigi, mulai dari bau mulut hingga infeksi. Lalu, bagaimana cara merawat gigi dengan benar selama menjalankan ibadah puasa Ramadan?

Dokter gigi yang aktif di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, Dr drg Eka Erwansyah MKes SpOrt Subsp DDTK (K), menekankan bahwa kesehatan gigi bukan hanya soal mengobati saat ada masalah, tetapi perlu perawatan rutin.

Nah, saat menjalankan puasa, perawatan gigi dan mulut, dengan menggosok gigi secara teratur dan cara yang benar menjadi solusi terbaik. 

“Gigi itu seperti mobil, harus dirawat secara berkala, bukan hanya saat rusak. Sayangnya, masih banyak orang yang salah dalam menyikat gigi. Teknik yang benar bukan digeser, tetapi mencungkil. Boleh digosok, tapi jangan terlalu sering,” jelasnya.

Lebih jauh, dokter Eka mengatakan dari data BPJS Kesehatan, gigi berlubang dan infeksi rongga mulut masih menjadi masalah utama di Indonesia.

Meski kesadaran masyarakat makin meningkat dalam lima tahun terakhir, tapi kebiasaan buruk seperti penggunaan behel tanpa pengawasan dokter masih banyak terjadi.

“Sekarang behel lebih ke estetika. Namun, penggunaan behel sembarangan bisa berbahaya jika alat dan bahannya tidak memadai. Hindari behel yang dijual bebas dan pastikan ada standar keamanannya,” tambahnya.

Selama Ramadan dan menjalankan ibadah puasa, dokter Eka menyarankan, baik pengguna behel maupun yang tidak, harus memperhatikan kelembaban mulut.

Dr Eka menjelaskan bahwa anak-anak cenderung menghasilkan lebih banyak air liur saat puasa, sedangkan orang dewasa justru sebaliknya. Oleh karena itu, pemilihan makanan dan minuman saat sahur sangat penting.

“Ada beberapa hal yang harus dihindari saat sahur, seperti kopi, rokok, dan pasta gigi yang mengandung deterjen karena bisa menyebabkan mulut kering. Sebaiknya, gunakan pasta gigi khusus yang menjaga kelembapan dan membuat gigi lebih licin,” ujarnya.

Kemudian, menjalankan puasa juga menyebabkan kadar gula dalam tubuh menurun, sehingga disarankan berbuka dengan makanan manis.

Namun demikian, Ketua Departemen Ortodonsia FKG Unhas ini mengingatkan agar tetap menjaga kebersihan gigi setelah makan, baik sahur atau berbuka.

“Bakteri dalam mulut bisa menyebar ke organ lain seperti jantung dan otak. Tantangannya adalah bagaimana menjaga mulut tetap sehat agar tidak mengganggu kelancaran puasa,” katanya.

Sebagai langkah pencegahan, ia menyarankan agar sebelum Ramadan dimulai, masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan gigi, seperti tambal gigi berlubang dan pembersihan karang gigi.

“Jangan tunggu sakit, baru mau periksa ke dokter gigi! Pastikan gigi dalam kondisi baik sebelum puasa agar tidak mengganggu ibadah,” tutupnya. (*) 


(Andi Putri Najwah/ Unhas.TV)