MAKASSAR, UNHAS.TV - Indonesia Career Center Network (ICCN) Summit 2025 resmi dibuka di Gedung IPTEKS Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Kamis (16/10/2025), ditandai dengan penabuhan gendang Makassar.
Pertemuan tahunan yang mengangkat tema "Empowering Career Centers: Innovation, Collaboration, and Future Workforce Readiness" ini menargetkan peningkatan kinerja alumni perguruan tinggi untuk bekerja dan berkarir di luar negeri.
Acara yang berlangsung 16-18 Oktober 2025 ini diikuti oleh 143 peserta yang mewakili 85 perguruan tinggi, baik negeri, swasta, politeknik, maupun vokasi di seluruh Indonesia.
Presiden ICCN, Dr Rosaria Mita Amalia MHum, menyatakan bahwa ICCN Summit tahun ini merupakan perayaan satu dekade berdirinya jaringan pusat karir tersebut dan memiliki fokus yang berbeda dari tahun sebelumnya.
"Untuk tahun ini tentu punya topik yang sangat spesial dan khusus, kami juga menggandeng Pusat Pasar Kerja, Kementerian P2MI, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek," ujar Rosaria.
"Kami mengajak bersama-sama berkolaborasi memberikan insight bagaimana kita meningkatkan kinerja alumni kita untuk bekerja dan punya peluang kerja di luar negeri, itu yang membedakan dengan topik di tahun sebelumnya," lanjutnya.
Ia menambahkan, "Kita akan fokus mengenai informasi bagaimana memberikan kesempatan para alumni dari perguruan tinggi untuk punya kesempatan bekerja di luar negeri."
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Unhas, Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil, menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Unhas sebagai tuan rumah. Ia menekankan peran penting career center dalam mewujudkan visi universitas yang berdampak.
"Kita senang ya bahwa Unhas menjadi host ICCN 2025, tadi kita lihat bersama ada 85 univ yang datang, dan mereka melakukan semacam pertemuan, kuliah umum, nantinya akan ada semacam perencanaan program kerja kedepan.
"Saya kira posisi career center ini sangat penting karena kita ini sudah mengarah dari univ yang hanya teaching, research, pengabdian masyarakat, kita ingin menjadi universitas yang berdampak," kata Prof Adi.
"Salah satu indikator daripada berdampak adalah mahasiswa yang kita hasilkan mampu untuk bisa bekerja dan memberikan kontribusi bagi keluarga, diri sendiri, juga bangsa dan negara," tambahnya.
Antusiasme juga diungkapkan oleh Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, SPd MIKom. Ia menekankan pentingnya keterlibatan kampus dalam meningkatkan profil pekerja migran Indonesia.
"Saya sangat antusias ya semenjak diamanahi oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, kami banyak melakukan kunjungan, diskusi, mengisi seminar di kampus agar kampus ikut terlibat dalam upaya besar yang kita lakukan untuk bagaimana profil pekerja kita hari ini itu lebih banyak dalam sektor skill up daripada sektor low skill," tegas Wamen P2MI.
"Harapan itu hanya bisa terwujud kalau kita punya kerjasama komunikasi yang baik dengan pihak kampus. Kami juga punya program yang menyasar kampus-kampus career center yang hari ini sudah eksisting di perguruan tinggi yang ada di Indonesia," tutupnya.
Selama tiga hari kegiatan, ICCN Summit akan diisi dengan berbagai acara, termasuk International Conference, pelatihan Career Centre Officer Program, serta ruang-ruang diskusi terbuka untuk meningkatkan employability dari kampus masing-masing.
(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)