Fitria mengatakan dengan kemampuannya berbahasa Inggris telah mengubah sebagian hidupnya tidak hanya dalam konteks akademik namun juga nonakademik. Misalnya saja, Fitria berhasil mengikuti lomba berskala internasional dan beberapa program pertukaran internasional.

”Kalau dari pengalaman aku sendiri, sebenarnya bahasa Inggris sangat membantu, yang datang itu dari negara berbeda-beda," kata Runner Up 1 mahasiswa berprestasi Unhas Tahun 2022 itu.

"Jadi ujung ujungnya kita pakai bahasa yang universal, which is bahasa Inggris. Mungkin menurut aku kepakenya di situ,” jelas Fitria kepada Unhas TV pada 13 Maret 2024 lalu.

Meskipun telah lazim diajarkan sejak bangku sekolah dasara, belajar bahasa Inggris tidak mudah. Berbagai tantangan dari masing-masing individu tentu berbeda. Salah satunya adalah kecenderungan untuk memikirkan penyesuaian grammar dengan kalimat yang di ucapkan.

Menurut Fitria, ketika berbicara, penyesuaian grammar sebenarnya bisa diabaikan selama lawan bicara memahami apa yang disampaikan. Namun, hal ini berbeda ketika menulis, grammar cukup penting untuk diperhatikan.

”Aku pertama kali belajar bahasa Inggris itu sejak SD atau SMP. Tapi aku sendiri tahu caranya untuk memacu diri adalah dengan bergabung dengan orang-orang yang punya minat sama dengan kita,” ujarnya.

Mengatasi tantangan ini, banyak tips atau metode yang dapat digunakan oleh setiap individu. Salah satunya tips yang diberikan oleh mahasiswa keperawatan ini dengan menonton film berbahasa Inggris.

"Menonton film yang berbahasa Inggris itu bagus. Jadi tahap pertama menonton film asing dengan menggunakan bantuan substittle berbahasa Indonesia," beber Fitri.