MAKASSAR, UNHAS.TV — Tim Research Group Social Epidemiology of Non-Communicable Disease (TRG SE NCD) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian di Puskesmas Kasi-Kasi, Makassar, 14 Juni 2025 . Fokus utama kegiatan ini adalah pencegahan kecemasan pada penderita Diabetes Melitus (DM) yang tergabung dalam program Prolanis.
Dipimpin oleh Prof. Dr. Ida Leida Maria, S.KM., M.KM., M.Sc.PH., kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam menanggulangi dampak penyakit tidak menular. Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Anwar Ganing, S.Kep. Ns., selaku Kepala Tata Usaha (KTU) sekaligus Ketua Prolanis Puskesmas Kasi-Kasi. Bapak Haspina Palalloi, SKM, dari tim surveilans Puskesmas Kasi-Kasi juga turut hadir.
Tim peneliti dan pengabdi yang terlibat dalam kegiatan ini meliputi Dr. Wahiduddin, S.KM., M.Kes., Dr. Ridwan Mochtar Thaha, M.Sc., Firman, S.KM., M.KM., dan Rianda Ridho Hafizh Thaha, SE., MBA. Dukungan juga datang dari mahasiswa S1, S2, dan S3, yaitu Irwandi Rachman, S.KM., M.Kes., Unmul Qura, SKM, Nabila Ramadani, dan Nurul Kalbi. Suryani dan Adhi Nauval Hafizh Thaha, ST, turut berkontribusi sebagai tim pendukung penelitian. Metode interaktif diterapkan untuk menyampaikan informasi dan edukasi kepada para peserta.

Optimalisasi kesehatan masyarakat. Prof. Dr. Ida Leida Maria, S.KM., M.KM., M.Sc.PH. (kanan), Ketua TRG SE NCD FKM Unhas, turut serta dalam skrining kesehatan penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Kasi-Kasi, Makassar (14/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian dan penelitian tim untuk mencegah kecemasan pada penderita DM. Kredit: FKM Unhas.
Prof. Dr. Ida Leida Maria menjelaskan bahwa penyakit menahun, khususnya penyakit degeneratif seperti DM, menunjukkan peningkatan kasus yang tajam. "Di Indonesia, diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus akan mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030," ungkap beliau. Lebih lanjut, Prof. Ida menyoroti bahwa banyak penderita DM juga mengalami komplikasi yang berujung pada peningkatan kecemasan. Tanpa upaya pencegahan yang signifikan, angka kesakitan dan kematian, serta permintaan pelayanan kesehatan, akan terus meningkat. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengobatan yang tepat sangat krusial dalam penanganan penyakit ini, terutama terkait aspek kecemasan.
Selain sesi edukasi interaktif, kegiatan ini juga menyediakan layanan skrining kesehatan komprehensif, meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Pengambilan sampel darah juga dilakukan untuk pemeriksaan HBs1C dan pemeriksaan genetik, memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai status kesehatan masyarakat.
Sebagai bagian dari pendampingan, peserta diberikan buku saku penanganan kecemasan pada penderita diabetes. Kegiatan ditutup dengan pemberian bingkisan dan sesi foto bersama, menandai berakhirnya acara yang bermanfaat ini.(*)