Tahukah Kamu?

Ini Penjelasan Mengapa Latihan Perempuan Harus Lebih Sedikit Dibanding Pria

OLAHRAGA - Perempuan berolahraga. (foto: Jonathan Borba/Pexels)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Olahraga teratur sangat baik untuk kesehatan. Sejumlah jurnal kesehatan menyebutkan, olahraga teratur dapat memperbaiki mutu kehidupan manusia terutama daya tahan terhadap serangan penyakit.

Namun, ada batas tertentu mengenai seberapa lama waktu yang dihabiskan untuk berolahraga. Ini karena olahraga berlebihan justru berdampak buruk bagi kesehatan.

Batasan itu juga berlaku untuk pria dan perempuan. Penelitian Hong Wei Ji, Martha Gulati, Alan C Kwan dan kawan-kawan yang dimuat pada Journal of the American College of Cardiology, menunjukkan bahwa perempuan sebaiknya berolahraga lebih sedikit dan lebih ringan dibanding pria.

Anjuran itu tertuang pada penelitian berjudul "Sex Differences is Association of Physical Activity With All-Cause and Cardiovascular, yang dimuat pada Februari 2024.

Menurut penelitian itu, olahraga teratur punya manfaat bagi perempuan yakni meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko kematian, dan menunda penuaan.

Dari penelitian itu disebutkan, 300 menit latihan aerobik per pekan dapat menurunkan angka kematian sebesar 24 persen untuk perempuan dan 15 persen untuk pria.

Namun untuk perempuan, latihan selama 150 menit per pekan sebenarnya sudah lebih cukup dan lebih ideal untuk perempuan, tapi untuk pria sebaiknya 300 menit per pekan.

Penjelasan sederhananya, pria lebih kuat dibanding perempuan sehingga latihan lebih lama justru cocok untuknya.

Pria punya jantung lebih besar dibanding perempuan, saluran udara di paru-parunya juga lebih besar, ototnya lebih besar, dan massa ototnya 38 persen lebih berat dibanding perempuan.

Maka, latihan yang berlebihan sangat tidak dianjurkan karena bisa berisiko kepada otot dan tulang. Kalaupun harus lebih dari biasanya, pastikan sudah sesuai dengan anjuran dokter atau mereka yang ahli di bidang olahraga.(*)

Amir Pallawa Rukka (Unhas TV)