Nasional

Ini Profil Menteri Syaifullah Yusuf dan Eddy Hartono

MAKASSAR, UNHAS.TV - Presiden Joko Widodo melantik menteri baru di sisa masa jabatannya sebagai Presiden RI periode 2019-2024. Presiden Joko Widodo melantik Syaifullah Yusuf sebagai Menteri Sosial dan Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024), di sisa masa jabatan 39 hari lagi.

Sebelum dilantik menjadi Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini, Syaifullah Yusuf yang dikenal dengan nama Gus Ipul adalah Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sejak 20 Oktober 2022. Ia menggantikan posisi Helmy Faishal Zaini.

Pria yang lahir 28 Agustus 1964 ini pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PDIP pada tahun 1999. Belakangan ia mengundurkan diri dari PDIP dan DPR lalu bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2001 ketika hubungan Megawai Soekarnoputri dan Gus Dur merenggang. 

Pilihan ini bisa dipahami karena sebagai kader NU, ia ikut pilihan Gus Dur. Tahun 2002, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB.

Pada rentang 21 Oktober 2004 hingga 9 Mei 2007, Gus Ipul menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selepas jadi menteri, Gus Ipul terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur untuk dua periode masa jabatan yakni sejak 12 Februari 2009 hingga 12 Februari 2019. Saat itu ia berpasangan dengan Soekarwo.

Dua tahun berselang, ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Pasuruan dan memenangkan pemilihan itu. Syaifullah Yusuf menjabat Wali Kota Pasuruan sejak 26 Februari 2021 hingga 11 September 2024.

Adapun Eddy Hartono yang lahir 1 Mei 1967 adalah perwira bintang dua Polri yang menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri sebelum dilantik sebagai Kepala BNPT.

Eddy merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1990 dan berpengalaman di bidang reserse dan bertahun-tahun bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Anti Teror Polri pada 2015.

Pengalaman inilah yang membawanya ke BNPT. Dimulai dengan menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI di tahun 2018. Ia kembali menempati jabatan itu sebagai pelaksana tugas pada thun 2021 sebelum bergabung di Lemdiklat Polri.(*)