MAKASSAR, UNHAS.TV - Anjing mungkin hewan domestik yang paling lama menemani kehidupan manusia. Sifat kesetiaan dan kemampuannya beradaptasi dengan kehidupan manusia, menjadi faktor mengapa anjing selalu berada di sisi manusia.
Namun bagaimana, anjing bisa menjadi patuh dengan perintah-perintah tuannya, ternyata punya kaitan dengan sifat dasar yang tertanam dalam anjing tersebut. Menurut dosen paramedik veteriner Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin (Unhas), drh Raymond AJ Tumanduk MBiomed, anjing memiliki kepatuhan kepada manusia karena anjing memilki mental aalpha atau sikap yang suka berada di samping pemimpin kelompok yang mengendalikan mereka.
"Jadi anjing itu melihat manusia sebagai Aplha atau tuan yang harus dipelajari perintah-perintahnya," katanya.
Ia menambahkan, pengalaman hidup anjing yang sering berinteraksi dengan manusia akhirnya terus tertanam di pikiran anjing yang memungkinkan mereka dalam keadaan siap diperintah dan patuh.
Kondisi inilah yang membedakan antara anjing dan kucing karena tingkat gen dan volume otak anjing lebih besar dan lebih kompleks. Lagi pula anjing memiliki secondary cortex atau phelloderm, suatu bagian di otak yang memungkinkan anjing lebih mudah menerima arahan.
Menurut dokter Raymond, beberapa ras anjing memiliki kecerdasan yang tinggi seperti Border Collie, Poodle, dan Golden Retriever. Mereka seringkali dapat melakukan tugas-tugas yang rumit seperti mencari barang yang hilang hingga mengikuti serangkaian perintah yang rumit.
Seiring perkembangan melalui pelatihan demi pelatihan dan peningkatan interaksi, anjing pada akhirnya memiliki kepercayaan kepada tuannya. Anjing pun dapat memahami makna dari komunikasi yang diberikan tuannnya.(*)
Zahra Tsabitha Sucheng dan Muhammad Syaiful (Unhas TV)