Mahasiswa

Inovasi dari Sampah: Mahasiswa FKM Unhas Gagas Edukasi CERIA di Ballapati

Sampah

MAROS, UNHAS.TV - Sampah sering kali dianggap sebagai masalah yang tak ada habisnya. Namun, di Dusun Ballapati, Desa Moncongloe Lappara, Kabupaten Maros, limbah justru diubah menjadi peluang. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggagas sebuah inisiatif bernama "CERIA" (Cerdas Kelola Sampah untuk Usaha). Program ini merupakan bagian dari kegiatan Bina Desa 2025 yang resmi dibuka pada 21 September 2025 lalu.

Acara pembukaan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Ballapati ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, bapak-bapak, hingga kelompok produktif. Suasana hangat dan penuh antusiasme terasa saat Laksmi Trisasmita, S.Gz., MKM., mewakili Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, Ph.D, membuka secara resmi rangkaian kegiatan ini.

Kepala Dusun Ballapati menyambut baik inisiatif tersebut. "Kami dari pihak desa merasa senang dengan kehadiran mahasiswa yang melaksanakan Bina Desa ini, terutama karena ini terkait dengan masalah yang kami hadapi," ujarnya. Beliau berharap program pengabdian ini bisa memberikan pengetahuan baru dan manfaat nyata bagi seluruh warga.

Menciptakan Nilai dari Barang Terbuang

Program CERIA bukan hanya sekadar penyuluhan, melainkan sebuah upaya sistematis untuk mengubah paradigma masyarakat tentang sampah. Fokus utama dari program ini adalah edukasi tentang dampak sampah terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi keluarga. Dengan pemahaman yang kuat, diharapkan warga tergerak untuk menerapkan solusi sederhana dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Rangkaian acara diawali dengan penyuluhan interaktif. Para mahasiswa FKM Unhas mengajak warga berdiskusi tentang jenis-jenis sampah, cara memilahnya, serta potensi ekonomi yang bisa dihasilkan. Sesi ini dirancang untuk tidak hanya transfer pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif.

Sebagai indikator keberhasilan, mahasiswa menggunakan metode pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Tak hanya itu, mereka juga menargetkan agar peserta mampu mempraktikkan pemilahan sampah organik dan anorganik dengan benar, serta termotivasi untuk mengelola sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi.



Cerdas Kelola Sampah untuk Usaha (CERIA): Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin membagikan ilmu tentang cara mengelola sampah menjadi peluang ekonomi, termasuk budidaya maggot skala rumah tangga, dalam kegiatan Bina Desa 2025 di Dusun Ballapati, Moncongloe Lappara. Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat agar lebih produktif dan mandiri.


Jembatan Menuju Desa Sehat dan Mandiri

Kegiatan Bina Desa ini diharapkan menjadi jembatan menuju desa yang lebih sehat, produktif, dan berdaya. CERIA adalah langkah awal yang menjanjikan, membuka jalan bagi program-program lanjutan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Antusiasme warga Dusun Ballapati yang tinggi memberikan optimisme bahwa program ini akan berhasil. Dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan kolaborasi aktif antara mahasiswa dan masyarakat, impian untuk menjadikan sampah sebagai sumber daya baru bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah realitas yang bisa dicapai.

Apakah inisiatif kecil ini akan menjadi cikal bakal perubahan besar bagi Dusun Ballapati? Waktu akan menjawabnya, seiring dengan komitmen warga untuk terus belajar dan berinovasi bersama.(*)