MAKASSAR,
UNHAS.TV-- Menakjubkan! Pencapaian baru China, belakangan ini, di bidang teknologi kecerdasan buatan (AI)
telah menarik perhatian media dan komunitas ilmiah serta teknologi di seluruh
dunia. Banyak media terkemuka dunia menempatkan pencapaian baru perusahaan
China dalam memperkenalkan AI “DeepSeek” sebagai berita utama dan laporan
mereka.
Produk ini,
yang diluncurkan beberapa hari lalu, kini berada di puncak peringkat di Apple
App Store dan dipuji oleh pengguna.
Menurut laporan
Financial Times (25/1), AI DeepSeek China dalam waktu singkat telah menimbulkan
ketakjuban sekaligus kekhawairan besar di “Silicon Valley”, yang dikenal
sebagai pusat industri digital dan teknologi AI dunia di Amerika Serikat.
Media terkenal
Inggris itu dalam laporan terbarunya berjudul " How small Chinese AI start-up DeepSeek shocked Silicon Valley”, menulis:”Sebuah laboratorium kecil AI China baru-baru ini
meluncurkan panduan teknis model canggih mereka, membuat dunia takjub dan
kagum. Dengan menjadi pahlawan di bidang teknologi AI, mereka menantang upaya
Amerika Serikat untuk menghentikan pertumbuhan teknologi canggih China dan
membuat pembuat kebijakan serta perusahaan teknologi di sana sangat khawatir.”
Peluncuran
versi R1 AI DeepSeek memicu banyak diskusi dan pertanyaan di Silicon Valley
tentang apakah perusahaan AI Amerika Serikat, termasuk Meta dan Anthropic,
dapat mempertahankan keunggulan teknis mereka terhadap produk teknologi
menakjubkan dari China ini.
Financial Times
menulis:”Setelah Amerika Serikat melarang perusahaan teknologi Nvidia
mengekspor chip terkuat mereka ke China, perusahaan AI China terpaksa menemukan
cara inovatif untuk memaksimalkan daya komputasi dari jumlah chip yang
terbatas. Masalah ini berhasil dipecahkan oleh tim Liang, inovator di balik
DeepSeek.”
Liang
memperkenalkan perusahaan teknologi DeepSeek sebagai perusahaan “domestic” yang
sepenuhnya China, yang menggunakan para ahli lulusan universitas terbaik China
alih-alih bergantung pada ahli dari institusi Amerika Serikat.
Oleh karena
itu, meskipun ada sanksi keras Amerika Serikat yang membatasi penjualan chip
canggih ke perusahaan China dan mencegah transfer teknologi canggih ke China,
perusahaan AI China ini berhasil mencapai pencapaian luar biasa secara mandiri.
Hal ini memperkuat kepercayaan diri internal untuk mengambil langkah-langkah
lebih besar di masa depan.
Sementara itu,
majalah teknologi “MIT Technology Review”, (24/1) Amerika Serikat dalam
laporan berjudul “How a top Chinese AI model overcame US sanctions menulis:”Dengan
menghadirkan model penalaran baru yang setara dengan performa ChatGPT,
perusahaan China DeepSeek berhasil mengubah batasan menjadi inovasi dengan
biaya yang jauh lebih rendah daripada biaya mahal yang dikeluarkan oleh raksasa
Amerika Serikat, ChatGPT.”
Hanching Kao,
asisten profesor sistem informasi di Universitas Emory, mengatakan:”Ini bisa
menjadi kemajuan yang benar-benar setara dan sangat baik bagi peneliti dan
pengembang dengan sumber daya terbatas, terutama mereka yang berasal dari
Global South.”
DeepSeek R1
dipuji oleh para peneliti karena kemampuannya dalam melakukan tugas penalaran
kompleks, terutama dalam matematika dan pemrograman. Model ini menggunakan
pendekatan “rantai pemikiran” yang mirip dengan ChatGPT, memungkinkannya
memecahkan masalah dengan memproses pertanyaan langkah demi langkah.
Dimitris
Papailiopoulos, peneliti utama di Microsoft AI Frontiers Research Lab,
mengatakan bahwa yang paling mengejutkannya tentang DeepSeek R1 adalah
kesederhanaan rekayasa program ini.
Bloomberg,
(27/1), media Amerika Serikat lainnya, dalam laporan berjudul “Global Tech
Stocks Plunge as China’s DeepSeek Undercuts Rivals“ menulis:”Startup AI
asal China, DeepSeek, mengguncang pasar saham teknologi global pada Senin,
menyebabkan saham Nvidia turun 9% dan saham ASML di Eropa anjlok hingga 11%. Asisten AI DeepSeek, yang diluncurkan pekan
lalu, langsung meroket ke puncak unduhan aplikasi dengan kemampuan setara
OpenAI dan Meta. Yang mengejutkan, DeepSeek mengklaim mencapai ini tanpa biaya
miliaran dolar untuk chip canggih. Wajar bila Marc Andreessen, seorang
pendukung Presiden Donald Trump dan salah satu investor teknologi terkemuka di
dunia, menyebut DeepSeek sebagai “salah satu terobosan paling menakjubkan dan
mengesankan yang pernah saya lihat." (CNN, 27/1). Hal ini memicu keraguan atas valuasi tinggi perusahaan seperti
Nvidia dan mempertanyakan keunggulan AS di bidang AI.”
Vey-Sern Ling,
CEO Union Bancaire Privee, mengatakan:”DeepSeek menunjukkan bahwa model AI yang
kuat dapat dikembangkan dengan biaya lebih rendah. Hal ini berpotensi mengubah lanskap investasi untuk seluruh rantai
pasokan AI, yang selama ini digerakkan dengan pengeluaran besar dari segelintir
hyperscaler.” (Bloomberg, 27/1).
Harus diakui
bahwa dunia saat ini adalah dunia teknologi canggih di bidang AI yang dapat
diterapkan di berbagai bidang.
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat yang
baru, memahami dengan baik nilai dan pentingnya teknologi AI untuk
mempertahankan keunggulan Amerika Serikat di bidang teknologi dan ekonomi
global. Acara peluncuran “salah satu proyek infrastruktur AI terbesar” yang
dihostingnya tepat sehari setelah pelantikannya menunjukkan bahwa dia memahami
potensi teknologi ini dengan baik.
Tentu saja, bukan hanya Amerika Serikat
yang menyadari pentingnya teknologi ini dan bergerak cepat di bidang ini. China
juga telah memahami pentingnya teknologi ini. Bahkan, tepat saat Donald Trump
berpidato dalam acara pelantikannya, sebuah perusahaan China meluncurkan model
bahasa besar (LLM) terbaru dan efektif. Dengan demikian, tampaknya keunggulan
Amerika Serikat atas China di bidang AI telah mencapai titik terendah sejak
kemunculan ChatGPT. Kemajuan China sangat menakjubkan karena sebelumnya negara
ini jauh tertinggal, dan Amerika Serikat tidak pernah berhenti berusaha
memperlambat kemajuan China di bidang ini.
Kemajuan terbaru China telah mengubah
industri AI secara dramatis dan membuat pembuat kebijakan Amerika Serikat
sangat khawatir. Keberhasilan model AI China dalam berintegrasi dengan
perubahan industri yang luas dapat mengubah ekonomi AI secara total. Oleh
karena itu, tampaknya Amerika Serikat harus bersiap untuk dunia di mana AI
China akan bersaing ketat dan bahkan mungkin melampaui mereka. (*)