TEHERAN, UNHAS.TV - Dalam eskalasi militer terbesar dalam beberapa tahun terakhir, Iran meluncurkan lebih dari 400 rudal balistik ke wilayah Israel sebagai bagian dari Operasi Wa'dah Sadiq (Janji Sejati)3. Serangan ini dilakukan sebagai respon atas serangan udara Israel terhadap fasilitas militer dan ilmiah di wilayah Iran. Artikel ini menyajikan laporan ilmiah berdasarkan data lapangan, siaran media, dan pernyataan resmi dari otoritas kedua negara, dengan fokus pada skala serangan, dampak terhadap infrastruktur sipil dan militer, serta respon global.
Pada Jumat malam, 13 Juni 2025, Iran secara resmi memulai serangan balasan terhadap Israel dengan meluncurkan ratusan rudal balistik dalam operasi yang diberi nama "Wa'dah Sadiq 3" atau "Janji Sejati 3". Operasi ini diumumkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai balasan atas serangan Israel sebelumnya yang menyebabkan tewasnya sejumlah komandan militer, ilmuwan, dan warga sipil Iran.
Laporan Lapangan dan Dampak
Serangan rudal diluncurkan dalam beberapa gelombang dari berbagai lokasi termasuk Teheran dan Kermansyah, menargetkan lebih dari 150 sasaran strategis di Israel. Pangkalan udara Nevatim dan Uvda, markas besar Kementerian Pertahanan Israel (Kirya), pusat-pusat komando militer, serta pusat produksi senjata disebut sebagai target utama. Rudal juga menghantam Tel Aviv dan Haifa, menyebabkan kehancuran luas.
Laporan media Israel dan internasional menyebutkan:
- Sekitar 400–500 rudal diluncurkan, dengan lebih dari 100 berasal dari Esfahan.
- Tel Aviv mengalami kerusakan besar, termasuk pada gedung 32 lantai dan sembilan bangunan di Ramat Gan.
- Setidaknya 34 warga Israel terluka, dan satu orang tewas. Beberapa bangunan hancur total dan warga dievakuasi.
- Sirene peringatan berbunyi di Yerusalem, Tel Aviv, dan Haifa. Warga diminta berlindung di tempat perlindungan.
- Pemadaman listrik terjadi di beberapa wilayah akibat serangan.
Rekaman video yang beredar menunjukkan kobaran api di dekat markas militer Kirya di Tel Aviv. Foto satelit yang dirilis Iran mengklaim berhasil menghantam puluhan fasilitas militer dan pusat intelijen Israel.
Teknologi dan Strategi Militer
Iran mengklaim menggunakan rudal presisi tinggi termasuk Khorramshahr-4 dan rudal hipersonik. Target ditentukan dengan kecermatan tinggi berdasarkan data intelijen, dan beberapa rudal dilengkapi sistem manuver terminal untuk menghindari intersepsi. Meskipun Israel dan sekutu-sekutunya seperti AS, Prancis, dan Inggris mengaktifkan sistem pertahanan udara, termasuk Iron Dome dan Arrow, serangan tetap menyebabkan kerusakan signifikan.
Respons Israel dan Internasional
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera menggelar rapat darurat dari sebuah bunker. Pemerintah menyatakan negara dalam keadaan darurat nasional. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mengumumkan pertemuan darurat.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidatonya menyatakan bahwa “Angkatan Bersenjata Iran akan membuat rezim Zionis tidak berdaya.” Komandan IRGC, Mohammad Pakpour, menyatakan serangan ini baru permulaan dan akan diikuti oleh gelombang baru dari kelompok-kelompok perlawanan di wilayah tersebut.

Deru Balasan dari Gurun: Detik-detik peluncuran rudal balistik Iran dalam Operasi ‘Janji Sejati 3’ pada 13 Juni 2025. Foto ini menangkap momen dramatis ketika Iran menembakkan ratusan rudal presisi tinggi dari berbagai lokasi strategis menuju sasaran militer Israel, menandai eskalasi tajam dalam konfrontasi geopolitik Timur Tengah.”
Hukuman Berat untuk Rezim Zionis
Menyusul kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada bangsa Iran menyatakan: “Rezim ini harus menanti hukuman yang berat. Tangan kuat angkatan bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkannya begitu saja, dengan izin Allah.”
Pusat manajemen bencana meminta kepada seluruh warga agar tetap tenang, menjaga ketertiban umum, dan menghindari tindakan tergesa-gesa yang dapat menimbulkan kepanikan massal. Warga diimbau hanya mengikuti informasi resmi dan tepercaya, serta memperoleh berita dan instruksi resmi semata-mata dari media nasional, saluran komunikasi yang kredibel, dan media resmi. Para pengguna media sosial juga diminta untuk mengutamakan ketenangan psikologis masyarakat sebagai prioritas utama, menghindari mobilitas yang tidak perlu sebisa mungkin, dan bekerja sama dengan tim penyelamat jika diperlukan.
Refleksi Strategis
Operasi ini menunjukkan perubahan postur militer Iran dari defensif ke ofensif terbuka. Serangan tersebut memperlihatkan peningkatan kemampuan teknologi dan keberanian Iran untuk memukul langsung jantung infrastruktur militer Israel. Ancaman terhadap fasilitas ekonomi dan sosial Israel menjadi bagian dari fase berikutnya jika konflik berlanjut.
Operasi "Janji Sejati 3" menandai titik balik besar dalam konflik Iran-Israel. Dengan skala serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, presisi target, dan penggunaan rudal hipersonik, Iran mengirim sinyal kuat kepada Israel dan sekutu-sekutunya. Konsekuensi strategis, politik, dan kemanusiaan dari operasi ini dapat berdampak panjang terhadap stabilitas regional dan global, serta memicu perlombaan teknologi pertahanan udara di kawasan Timur Tengah.(*)