MAKASSAR, UNHAS.TV - Serangan Israel ke Jalur Gaza pada dini hari telah menewaskan 220 warga Palestina, termasuk satu pemimpin senior organisasi Hamas, Mahmoud Abu Wafah.
Ini merupakan serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari 2025. Serangan dilancarkan di saat umat Islam Palestina sedang bersiap menyambut sahur.
Saksi mata menyebut, serangan bermula dari arah barat laut Gaza kemudian menyebar ke wilayah Rafah, dan Khan Younis. Sekitar 20 pesawat terbang di atas Gaza untuk melepaskan bom di wilayah itu.
Israel menyebutkan akan tetap melancarkan serangan setelah upaya persetujuan perpanjangan gencatan senja tidak menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Dua hari sebelumnya terjadi perbincangan panjang selama 72 jam di Kota Doha yang melibatkan pimpinan tinggi negara Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat. Isi perbincangan itu untuk memperpanjang masa gencatan senjata namun ternyata gagal diwujudkan.
Pihak Israel menegaskan, serangan itu sebagai balasan atas keenganan Hamas melepaskan tawanan dan penolakan mereka terhadap usulan yang disampaikan oleh utusan khusus pemerintah Amerika Serikat, Steve Witkoff.
Sebaliknya, Hamas menuduh Israel telah berkhianat atas gencatan senjata. Israel juga disebutkan telah mengekspos para sandera Israel yang tersisa dan masih ditahan dengan kondisi yang tidak diketahui.(*)
