Saintek

Jembatan Daratan Purba Penghubung Asia -Afrika yang Mengubah Jalannya Evolusi Manusia.

Migration

TEXAS, UNHAS.TV- Apa jadinya dunia jika jutaan tahun lalu Asia dan Afrika tetap terpisah tanpa ada jalan penghubung? Pertanyaan itu kini mendapatkan jawaban baru berkat penelitian terkini para ilmuwan tentang jembatan daratan purba yang terbentuk akibat dinamika dahsyat di dalam perut Bumi.

Banyak yang mungkin tidak menyangka, namun sebuah "jembatan" tanah purba yang terbentuk jutaan tahun lalu ternyata menjadi salah satu pengubah besar dalam sejarah kehidupan di Bumi. Jika bukan karena terbentuknya daratan penghubung antara Asia dan Afrika akibat dinamika tektonik di kedalaman planet ini, wajah dunia—dan mungkin juga perjalanan evolusi manusia—bisa sangat berbeda.

Menurut laporan website Jackson School of Geosciences, The University of Texas (18/4) bahwa proses-proses dalam perut Bumi yang sering kali tampak jauh dari keseharian manusia, sejatinya memainkan peran sangat penting dalam membentuk jalannya sejarah. Kenaikan daratan baru bukan hanya mengubah arus laut dan pola iklim, tetapi juga membuka jalan bagi migrasi dan evolusi berbagai bentuk kehidupan, termasuk nenek moyang manusia.

Sebuah studi  yang dipublikasikan di jurnal Nature Reviews Earth & Environment (14/10/2020) dengan judul "Stretching Continents,"mengungkap kisah luar biasa tentang bagaimana jembatan darat raksasa, yang terbentuk sekitar 20 juta tahun lalu di kawasan Semenanjung Arab dan Anatolia (kini wilayah Turki modern), mempertemukan Asia dan Afrika untuk pertama kalinya setelah 75 juta tahun keterpisahan.

Penelitian ini menggabungkan data geologi terdahulu dengan model baru yang dikembangkan oleh School of Earth Sciences di University of Texas at Austin dan Helmholtz Centre for Earth Sciences. Hasilnya menunjukkan bahwa kenaikan bertahap permukaan tanah membuka koridor migrasi bagi berbagai hewan besar—mulai dari jerapah, gajah, badak, macan tutul, hingga primata purba—yang akhirnya menjadi bagian penting dari sejarah evolusi di kedua benua.

>> Baca Selanjutnya