News
Polhum

Jubir Timnas AMIN Puji Kritikan Bansos yang Dilepaskan Anies Baswedan

Anies Baswedan pada debat terakhir Pilpres 2024

UNHAS.TV - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melepaskan kritik mengenai penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua pekan terakhir. Anies menyayangkan penyaluran karena tidak tepat tujuan dan tidak tepat waktu.

"Bantuan sosial seharusnya didasarkan pada kepentingan yang terberi bukan kepada kepentingan yang memberi," ujar Anies pada debat kelima atau debat terakhir terkait Pemilihan Presiden yang berlangsung di di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam.

Anies juga menilai penyaluran bansos itu seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat, bukan dirapel untuk satu waktu yang belum tepat. Penyalurannya pun seharusnya melalui mekanisme yang seusai dan bukan dilakukan di jalan depan Istana.

Mengenai kritikan itu, Jubir Timnas AMIN Muhammad Ramli Rahim memuji tindakan Anies karena penyaluran bansos yang disalurkan akhir-akhir ini sarat kepentingan keluarga.

"Itu sangat betul apa yang disampaikan Pak Anies. Pemberian bantuan sosial itu menekankan kepada apa manfaat yang diterima oleh si pemberi, bukan kepada manfaat yang diterima oleh si penerima sebagaimana seharusnya," ujarnya kepada Unhas TV, Senin (5/2/2024).

Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) itu menambahkan Anies tampil sangat baik dalam debat tampil. Anies dinilai fokus pada subtansi dan jauh lebih unggul dibandingkan dua pesaingnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo

Anies, misalnya, menekankan keseimbangan pada tindakan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), dan penyembuhan penyakit (kuratif) pada penanganan masalah kesehatan. Penanganan ini pun harus dilakukan secara lintas sektoral dan tidak dibebankan pada satu sektor saja.

Anies juga menekankan pada akses pendidikan tinggi yang seharusnya terjangkau untuk banyak kalangan. Biaya pendidikan seharusnya lebih banyak ditanggung negara dibanding keluarga dan pengeluaran biaya tidak dipandang sebagai ongkos pemerintahan tetapi sebagai investasi untuk meningkatkan kelas menengah.

"Pemerintah jangan pelit kepada guru," ujar Anies. (apr)