News

Kasus Suami Kubur Istri, Kakak Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

TKP - Lokasi pembunuhan Jumatia oleh suaminya di Jalan Kandea, Makassar, pada tahun 2018. (foto: Twitter/@SupirPete2)

"Kami terus berupaya mencari sembari menyabarkan dua keponakan saya. Kami bilang, 'mudah-mudahan pulangji mamak ta, Nak'. Soalnya, keponakan saya tidak pernah cerita. Mungkin takut sama ayahnya," kata Kasmi.

Kasmi melanjutkan, pada 7 April, dia kedatangan Vivi, anak korban. Vivi mengaku baru saja dipukul oleh ayahnya. Saat itu, wajah keponakan saya biru lebam bekas pukulan.

Kasmi tidak menyadari bahwa justru dari kejadian itu jadi pembuka tabir hilangnya Jumiati.

"Saya yang menemani Vivi ke Polrestabes Makassar untuk melapor," ujar Kasmi.

Pada 13 April 2024, aparat Polrestabes Makassar menangkap tersangka H. Dari penangkapan itu, terungkaplah kasus hilangnya Jumiati, adik Kasmi.

Kasmi menyebut, selama ini ia dapat kabar Jumiati pergi meninggalkan rumah. Komunikasi terakhir dengan Jumiati pada 2017. Tapi, saat itu Jumiati tidak pernah bercerita.

Adapun dua anak pasangan korban dan tersangka H, selama Jumiati dinyatakan hilang, tinggal di rumah nenek dari jalur ayahnya di Jalan Dg Tata, Kecamatan Tamalate, Makassar.

"Keponakan saya selalu menangis setiap bertemu. Saya pikir mungkin rindu dengan ibunya. Saya biasanya menenangkan, 'Sabar, Nak. Kita cari ibu ta', setelah bilang itu, si anak langsung menangis," ujar Kasmi.

Menurut Kasmi, anak-anak korban tidak pernah bercerita. Belakangan Kasmi tahu mereka diam karena pernah dapat ancaman akan dipukul kalau berani bercerita.

Kasmi menyebut adiknya sebagai istri yang setia sehingga ia tidak percaya kalau adiknya kembali menjalin hubungan dengan mantan pacarnya, semisal, berjanji bertemu di Lorong 1 Jalan Kandea.
"Dia itu orang setia, sayang kepada anak-anaknya. Kalau dikatakan punya pacar di Lorong 1, tidak mungkin. Kami punya keluarga di Lorong 1, jadi tidak mungkin Jumiati seberani itu," kata Kasmi.

Kasmi menceritakan, Jumiati selalu menemuinya dan bahkan bermalam di rumahnya tapi tidak pernah menceritakan masalahnya. Jumiati juga tidak pernah memperlihatkan luka-lukanya. Tapi, sejak Jumiati sering bermalam di rumahnya, Kasmi mulai curiga Jumiati dan tersangka H pasti sudah bertengkar.

Di suatu waktu, Kasmi memberanikan diri menemui tersangka H dan menanyakan kabar istrinya setelah dinyatakan hilang.

"Di mana Mamanya Vivi? Tidak kau bunuhji? Tidak kau kuburiji di rumahmu? Dia langsung bilang, 'tegaku itu', itu dengan ekspresi ketawa," ujar Kasmi.

Kasmi memberanikan bertanya karena tersangka H ringan tangan. Kecurigaan Kasmi makin bertambah karena sejak Jumiati hilang, tersangka H selalu menghindar karena khawatir ditanya. Tersangka H juga tidak mau lagi berbaur.(Ansar)