MAKASSAR, UNHAS.TV - Di luar alasan kesehatan, sebagian orang memasang kawat gigi atau behel demi meningkatkan kepercayaan diri dan perbaikan penampilan.
Ini pilihan yang tidak bisa disalahkan, namun pilihan ini ternyata punya risiko besar pada penggunanya, terutama pada jangka panjang.
Behel atau dental braces atau orthodontic braces adalah alat yang digunakan untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rata, gigi berdesakan, atau rahang yang tidak normal.
Behel yang dapat terbuat dari logam, plastik, keramik, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut, sebaiknya dipasang oleh dokter gigi spesialis ortodonti.
Sebagian orang yang menghindar dari biaya pasang behel yang lumayan "mahal" memilih pihak-pihak yang sama sekali tidak punya keahlian khusus di bidang itu.
Menurut dokter spesialis ortodonti Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Unhas Dr drg Eka Erwansyah MKes SpOrt SubSp DDTK (K), behel abal-abal yang dipasang oleh orang yang tidak ahli berisiko menimbulkan masalah serius. Gigi bisa rusak dan pada tahap lebih parah, bisa menimbulkan kanker dari logam yang berkarat.
"Bracket behel kan umumnya berbahan dasar logam, logam itu dilapisi anti karat. Penelitian skripsi di bimbingan saya membuktikan bahwa bracket behel abal-abal itu mudah berkarat. Jadi bayangkan kalau didiamkan di dalam mulut bertahun-tahun dalam keadaan berkarat, efeknya adalah karsinogenik. Dampak lainnya adalah infeksi," katanya kepada Unhas TV.
Dokter Eka menjelaskan, pemasangan behel secara prosedural umumnya menggunakan lem berbahan pasta, primer dan etsa.
Etsa dioleskan ke permukaan gigi untuk pengikisan atau menimbulkan efek kasar pada permukaan gigi. Ini proses yang terkendali namun bila dilakukan oleh orang yang tidak ahli, kekasaran ini bisa terus terjadi seiring waktu.
Setelah proses etsa selesai, bracket behel dan permukaan gigi akan dipasangi lem agar saling mengikat. Pemberian sinar khusus masih diperlukan agar lem di bracket behel dan permukaan gigi menjadi keras.
"Jika proses pemasangan behel dilakukan secara sembarangan, lapisan gigi bisa terkikis berlebihan dan menyebabkan kerusakan permanen pada gigi. Itu bahayanya," ujarnya.
Dokter Eka menyarankan kepada masyarakat yang ingin menggunakan behel untuk berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis ortodonto. Selain itu, masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan gigi dan mulut agar pemakaian behel tidak membawa masalah kesehatan.(*)
Andi Putri Najwah (Unhas TV)