MAKASSAR, UNHAS.TV - Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi momok terhadap kesehatan perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kanker servis adalah kanker kedua yang paling umum terjadi pada perempuan di Indonesia.
Menurut penelitian Handayani N (2022), kanker serviks menempati urutan kedua terbanyak dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia.
Kanker serviks juga adalah kanker yang tergolong ganas dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.
Data dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2022, 94 persen pasien kanker serviks meninggal dalam waktu dua tahun.
Parahnya, sebanyak 70 persen perempuan terdiagnosa kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut karena keterlambatan melakukan deteksi dini.
Menurut WHO, 95 persen penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus Human Papilloma atau HPV Ongkogenik yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual.
Konsultan onstetri dan ginekologi onkologi dr Irma Savitri CH Rasjad SpOG Subsp Onk MKes mengatakan, pencegahan kanker serviks menjadi langkah paling penting menjaga kesehatan perempuan. Tingginya kasus kanker dapat dikurangi dengan pencegahan melalui vaksinasi HPV serta deteksi dini.
Ini karena perjalanan kanker serviks membutuhkan waktu lama sehingga dapat dicegah sejak awal melalui pemeriksaan kanker serviks yaitu papsmear dan inspeksi visual asam asetat (IVA), tes HPV DNA, HPV mRNA, pemberian vaksinasi HPV pada perempuan usia 9-14 tahun.
>> Baca Selanjutnya