Kesehatan

Kenali Penanganan Skoliosis, Penyakit Kelainan Bentuk Tulang Belakang

MAKASSAR, UNHAS.TV - Penanganan skoliosis tidak dapat dianggap sepele karena setiap kondisi membutuhkan metode berbeda sesuai tingkat kekerasan kurva tulang belakang. 

Skoliosis atau kelainan kurva tulang belakang yang ditandai dengan bentuk punggung melengkung seperti huruf C atau S. Skoliosis memerlukan penanganan yang disesuaikan dengan derajat kelengkungan yang dialami pasien. 

Skoliosis pada tingkat parah dapat mengakibatkan kerusakan sendi dan menimbulkan nyeri berkepanjangan. Itulah sebabnya, setiap gejala skoliosis, harus segera ditangani dengan tepat dan cepat.

Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari Universitas Hasanuddin, Dr dr Yose Waluyo SpKFR MS(K), skoliosis dibagi ke dalam tiga tingkat kelengkungan utama, yakni kurva 0-20 derajat, 20-40 derajat, dan di atas 40 derajat.

Pada pasien dengan kurva 0-20 derajat, penanganan dapat dilakukan tanpa tindakan invasif. Pasien cukup menjalani pemantauan rutin, dan melakukan olahraga atau latihan fisik yang sesuai untuk mencegah perburukan kurva.

Pada tingkat kurva 20-40 derajat, penanganan biasanya melibatkan penggunaan alat bantu seperti brace, yang membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang dan mengoreksi postur tubuh. Namun untuk pasien dengan kurva di atas 40 derajat, operasi menjadi opsi utama.

"Kalau 0 sampai 20 itu cukup diobservasi di dokter kemudian kita cukup melakukan exercise atau olahraga yang berhubungan dengan pencegahan skoliosis," ujarnya kepada Unhas TV.

Pilihannya sangat beragam. Penderita bisa menemui dokter rehabilitasi medis ataupun ke dokter orthopedi. Namun pada penderita dengan tingkat kurva 20 sampai ke 40 derajat, latihan tetap dilakukan serta harus menggunakan penopang atau bracing. Ada beberapa jenis bracing tergantung di bagian apa bracing itu diletakkan. 

Adapun dengan kurva di atas 40 derajat maka harus dioperasi berdasarkan rujukan dokter ortopedi. Semua proses sebelum dan sesudah operasi, penderita tetap akan dipantau tim rehabilitasi medik serta tim dokter fisik dan rehabilitasi.

Dokter Yose menambahkan, setiap tingkat skoliosis memerlukan pengobatan yang sesuai dan pengawasan medis yang ketat, agar kondisi pasien tidak semakin memburuk. Penanganan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi risiko komplikasi di masa depan.(*)

Venny Septiani Semuel (Unhas TV)