Kesehatan

Tumor Teratoma, Apakah Benar Kutukan, Mitos, atau Fakta?

MAKASSAR, UNHAS.TV - Tumor teratoma seringkali dianggap sebagai tumor kutukan karena sifatnya yang unik dan dapat mengandung unsur seperti gigi, tulang, dan rambut. Namun, apakah anggapan ini benar atau hanya mitoss belaka?

Tumor teratoma merupakan salah satu jenis tumor yang biasanya ditemukan pada bayi baru lahir karena merupakan kelainan kongenital. Meskipun kasusnya cukup jarang, teratoma dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti ovarium, bokong, hingga di dalam mata.

Menurut dokter spesialis bedah anak di RS Wahidin Sudirohusodo, DR dr Sulmiati SpBA Subsp UA(K) AUFO-K, masyarakat seringkali salah paham dengan tumir ini dan menganggapnya sebagai kutukan karena bentuknya yang unik. 

Padahal secara medis, teratoma merupakan kelainan yang terjadi sejak masa perkembangan janin di dalam kandungan. "Sebenarnya teratoma itu bukanlah kutukan melainkan kelainan bawaan sejak dalam kandungan. Tumor ini terbentuk akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada masa awal perkembangan janin. Oleh karena itu, orang tua tidak perlu merasa takut atau berpikir bahwa ini adalah akibat dari hal mistis," ungkapnya.

Teratoma dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu teratoma jinak atau maure dan teratoma ganas atau immature. Penegakan diagnosis teratoma dilakukan melalui pemeriksaan patologi anatomi setelah tumor diangkat.

Jika teratoma bersifat jinak, pasien hanya perlu menjalani observasi rutin. Namun jika teratoma bersifat ganas, maka diperlukan penanganan lanjut seperti kemoterapi.

Seiring perkembangan teknologi kedokteran, teratoma kini dapat dideteksi sejak masih dalam kandungan melalui USG dan pemeriksaan prenatal lainnya. Jika teratoma terdeteksi sebelum bayi dilahirkan maka dapat dilakukan perencanaan penanganan yang melibatkan dokter kandungan, dokter anak, dan dokter bedah anak.

Meskipun teratoma merupakan kelainan yang langka, orangtua diharapkan tetap tenang dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami atau mendapatkan diagnosa teratoma pada anaknya. Penanganan yang tepat dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan teratoma.(*)

Venny Septiani Semuel (Unhas TV)